Selasa 28 Nov 2023 10:25 WIB

Jejak Laskar Manguni, Ilmu Sihir dan Penolakan Terhadap FPI

Kemenag memastikan bentrokan di Bitung adalah masalah kriminal.

Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Foto:

Dalam perkembangan terakhir, kelompok ini telah berubah layaknya sebuah organisasi perlindungan kemasyarakatan. "Kami seperti Linmas (organisasi perlindungan masyarakat yang dibuat pemerintah), hanya saja lebih besar dan siap menghadapi semua bahaya. Kami bisa merespons lebih baik," ujar Brigade Manguni dalam buku itu. 

Dalam praktiknya, tulis buku tersebut, Brigade ini terlibat penjagaan keamanan dalam acara-acara penting seperti hari raya, pemilu, maupun pertemuan-pertemuan darurat. Kelompok ini juga terlibat dalam membantu pemerintah dalam merespons bencana alam seperti gunung berapi atau banjir.

Kelompok ini menekankan visinya untuk menjaga integritas dan perdamaian di masyarakat Minahasa. Mereka menolak masuknya FPI pada 2009 lalu dan menentang klaim sepihak negara bagian Sabah pada 2013. 

Bukan masalah Agama 

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe menegaskan peristiwa di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bukan masalah agama atau ras.

"Saya menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi di Kota Bitung, Sabtu (25/11) merupakan peristiwa kriminal, tidak ada hubungan dengan masalah suku, agama, ras dan golongan," kata Sarbin, di Bitung, Senin, dikutip kantor berita Antara.

Karena itu, Kakanwil mengajak semua elemen masyarakat di Kota Bitung agar tetap tenang dan mempercayakan aparat penegak hukum bekerja. "Kita percayakan penyelesaian kasus kriminal tersebut kepada aparat penegak hukum," jelasnya.

Kakanwil juga meminta para pimpinan lembaga agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ASN Kemenag untuk terus memberi edukasi kepada masyarakat menjaga persatuan, kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat Kota Bitung.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe didampingi Kepala Kantor Kemenag Bitung Yahya Wahidin Pasiak, Kepala Bidang Urusan Agama Kristen Pdt Meidie Tasik, Kepala Bidang Pendidikan Kristen Pdt Anneke M Purukan, Pembimas Katolik Joula Makarawung dan Pembimas Buddha Saryono melakukan monitoring sekaligus bersilahturahmi dengan para Kepala KUA se-Kota Bitung, pimpinan Lembaga Keagamaan, Ormas Kepemudaaan dan perwakilan Pemkot Bitung. 

Kronologi 

Adapun dari laporan resmi Kesbangpolda Provinsi Sulut yang diterima wartawan menyampaikan, bentrokan dua kelompok yang terjadi di Kota Bitung pada Sabtu (25/11/2023) tersebut adalah antara Kelompok Masyarakat Muslim dan Masyarakat Adat Makatana-Minahasa. Kelompok Masyarakat Muslim yang diinisiasi oleh Barisan Solidaritas Muslim (BSM) bersama-sama masyarakat Islam melakukan aksi damai Bela Palestina dan shalat ghaib untuk masyarakat Muslim korban peperangan di Gaza-Palestina.

 

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement