Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga menyerang balik capres Koalisi Perubahan, Anies yang menganggap, pembangunan IKN tidak akan menghadirkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Menurut TKN, Anies tidak paham konsep pembangunan IKN.
Wakil Ketua TKN, Mahfudz Siddiq menilai, pembangunan IKN sebagai ibu kota negara bukan perkara sederhana dan butuh waktu panjang untuk merasakan efek positifnya terhadap perekonomian Indonesia. Di banyak negara, pembangunan ibu kota baru terlihat dampak positifnya setelah 20 tahun.
"Jadi, kalau ada yang mempersoalkan pengaruhnya di bidang ekonomi dalam waktu singkat, itu artinya mereka tidak paham tentang konsep pembangunan IKN sebagai ibu kota negara yang baru," kata Mahfudz ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Sekjen DPP Partai Gelora tersebut lantas menjelaskan urgensi pembangunan IKN di Kalimantan Timur dari sisi ekonomi. Mahfudz menuturkan, status DKI Jakarta sebagai ibu kota negara selama ini telah menciptakan pemusatan perputaran uang dan aktivitas ekonomi di sana.
Di sisi lain, banyak kota yang tak mampu tumbuh pesat. Di luar Jakarta, hanya beberapa kota seperti Bandung, Surabaya, dan Medan yang mampu tumbuh pesat. Karena itu, IKN dibutuhkan untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
"Indonesia membutuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di luar Jawa," kata Mahfudz. Dia menambahkan, Prabowo berkomitmen melanjutkan proyek IKN apabila terpilih sebagai presiden RI.
Bahkan, sambung dia, Prabowo sudah berulang kali menyatakan secara terbuka, akan melanjutkan megaproyek yang digagas Presiden Jokowi itu. Sikap politik Prabowo atas pembangunan IKN itu sejalan dengan gagasan Presiden Sukarno. "Bung Karno sendiri kan juga berpikiran agar ibu kota negara Indonesia ada di luar Jawa," ucapnya.