Selasa 21 May 2024 15:16 WIB

Pengamat: Masalah UKT Penting Masuk Agenda Tim Transisi Prabowo-Gibran 

Solusi atas polemik UKT bisa menjadi pencapaian Prabowo sebagai Presiden RI

Rep: Eva Rianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Pengamat menilai polemik UKT tinggi mesti menjadi fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Foto: republika
Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto. Pengamat menilai polemik UKT tinggi mesti menjadi fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang melambung tinggi menjadi salah satu polemik yang tengah diseriusi di tengah masyarakat. Pengamat menilai polemik UKT tinggi mesti menjadi fokus pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Sekarang menjadi penting buat timnya Pak Prabowo, tim transisi untuk memasukkan agenda ini (polemik UKT)," kata Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji saat dihubungi Republika, Selasa (21/5/2024). 

Indra mengatakan, menurutnya jika UKT menjadi fokus pemerintah Prabowo dan adanya solusi atas polemik yang terjadi, hal itu bisa menjadi pencapaian tersendiri dari aspek pendidikan bagi awal pengabdian Prabowo sebagai RI 1 nantinya. 

Dia menyebut bahwa sistem pendidikan Indonesia saat ini memang salah kelola di bawah Mendikbudristek Nadiem Makarim yang dipilih oleh Presiden RI Joko Widodo. Menurut pandangannya, Mendikbudristek saat ini kurang berdialog dengan berbagai stakeholder, baik mahasiswa, guru, guru besar, hingga media. 

Sehingga dia menyebut yang bersangkutan membikin kebijakan pun menjadi semaunya. Termasuk polemik UKT yang termaktub dalam Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada PTN di Lingkungan Kemendikbudristek. 

Indra menekankan, ketika Prabowo didapuk sebagai presiden nantinya diharapkan benar-benar menangani masalah pendidikan terutama UKT. 

"Karena ini juga keberhasilan pendidikan akan menjadi kesuksesan juga dari pemerintahan Pak Prabowo," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement