Rabu 22 Nov 2023 16:08 WIB

Dinkes Bogor: Seorang Warga Parungpanjang Tengah Dirawat di Tangsel Akibat Cacar Monyet

Dinkes Bogor akan melakukan pelacakan ke keluarga pasien di Parungpanjang.

Penderita Mpox alias cacar monyet (ilustrasi). Seorang warga Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat tengah dirawat di rumah sakit Tangerang Selatan, Banten setelah terinfeksi cacar monyet.
Foto: Freepik
Penderita Mpox alias cacar monyet (ilustrasi). Seorang warga Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat tengah dirawat di rumah sakit Tangerang Selatan, Banten setelah terinfeksi cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menangani kasus pertama cacar monyet (mpox) di daerahnya. Penyakit akibat infeksi virus monkeypox ini dialami warga asal Parungpanjang.

"Sudah ditindaklanjuti oleh tim kesehatan dan pasiennya juga sudah menjalani pengobatan," kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor drg Mike Kaltarina di Cibinong, Bogor, Rabu (22/11/2023).  

Baca Juga

Mike menyinyalir pasien berjenis kelamin laki-laki itu terjangkit cacar monyet di luar Bogor. Alasannya, pasien lebih banyak beraktivitas di Kota Tangerang Selatan, Banten.  

"Antisipasinya pasti kami lokalisasi dulu, dan jangan lupa juga masyarakat untuk tetap PHBS (pola hidup bersih dan sehat)," ujar Mike.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi menjelaskan, pasien cacar monyet asal Parungpanjang tersebut hingga kini masih menjalani proses perawatan di salah satu rumah sakit (RS) wilayah Tangerang Selatan, Banten. Dinkes Kabupaten Bogor juga segera melakukan pelacakan terhadap lingkungan pasien cacar monyet asal Parungpanjang tersebut untuk meminimalisasi penularan cacar monyet di wilayah Kabupaten Bogor.

"Nanti tetap akan ada pelacakan ke keluarganya, bisa saja anggota keluarganya (mengalami) gejala yang sama," ujar Agus.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan kasus konfirmasi mpox umumnya dialami kelompok masyarakat berorientasi seksual sesama jenis dari kaum laki-laki. Mereka memiliki kondisi penyerta HIV dan sifilis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement