Senin 20 Nov 2023 12:27 WIB

Dalih Firli Bahuri Sebagai Pejabat Publik Tetapi Hindari Wartawan Seusai Diperiksa Polisi

"Dengan kesadaran bahwa saya adalah pejabat publik, tapi saya juga manusia."

Rep: Flori Sidebang, Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Ketua KPK Firli Bahuri.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua KPK Firli Bahuri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkapkan alasan dirinya menghindari wartawan dan menutupi wajahnya dengan tas seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mabes Polri pada 16 November 2023. Firli mengaku, ia bersikap demikian karena merasa butuh waktu.

"Saya sadar rekan-rekan menunggu. Dengan kesadaran bahwa saya adalah pejabat publik, tapi saya juga manusia, terkadang saya butuh waktu untuk jeda, terutama di situasi yang saya anggap abnormal, yang tidak bisa saya jelaskan saat itu," kata Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023). 

Baca Juga

Apalagi, kata Firli, sebelum pemeriksaan tersebut, dia belum sempat tidur. Sebab, ia ikut memantau dan menangani operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso.

Dia juga memamerkan kerjanya. Firli menyebut, sebagai ketua KPK, ia selalu berada di kantornya mulai Senin-Jumat sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

"Dan lebih sering sampai malam hari dan tak jarang bernasib seperti rekan-rekan wartawan yang berada di sini hingga subuh seperti ketika tangkap tangan pejabat Bupati Sorong tanggal 13, 14, 15 November 2023," ujar Firli.

"Saya prinsipnya dan kita sama-sama mendukung bahwa peristiwa hukum harus terang benderang. Itulah cara pandang yang saya dapatkan dari seluruh dosen saya, guru saya, dan pakar hukum," kata dia.

Selain itu, Firli mengatakan, ia telah mengikuti proses hukum yang ada terkait pengusutan dugaan pemerasan terhadap SYL. "Saya tidak peduli bahwa saya purnawirawan komjen atau saya sebagai pimpinan lembaga KPK. Saya pertaruhkan untuk menjemput keadilan," ujar dia.

Sebelumnya, Firli Bahuri bersikap 'aneh' seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan eks menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/11/2023). Dia menutupi wajahnya dengan tas dan menghindari para wartawan yang telah menunggunya sejak pagi.

Keberadaan Firli saat keluar dari ruang pemeriksaan pun sempat tak terdeteksi awak media. Sebab, dia diduga keluar melalui Gedung Ruptama Mabes Polri untuk mengelabui para wartawan. Bahkan, sebelum keluar dari Gedung Rupatama dan masuk ke mobil warna hitam dengan pelat nomor B 1917 TJQ, sejumlah orang yang diduga ajudannya sempat memantau gerak-gerik jurnalis.

Para awak media berupaya mengabadikan momen seseorang yang diduga Firli Bahuri tengah duduk di sebelah kanan kursi penumpang. Pria yang memakai kemeja batik lengan panjang itu tampak menutup mukanya dengan tas berwarna hitam. Beberapa orang yang ada di dalam mobil tersebut juga berusaha menghalang-halangi awak media yang mengambil gambar.

 

photo
Kontroversi Firli Bahuri - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement