Rabu 08 Nov 2023 08:39 WIB

BMKG: Tiga Hari Kedepan, Suhu di DIY Masih Relatif Panas

Waspada kekeringan yang dapat memicu potensi kebakaran hutan dan lahan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Cuaca panas (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Cuaca panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan bahwa tiga hari kedepan yakni 8-10 November 2023 potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY masih kecil. Hal ini menyebabkan suhu dalam beberapa hari kedepan di DIY cukup masih panas.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, kondisi tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, dimana BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di perairan Natuna dan sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik sebelah Utara Maluku.

Baca Juga

Lebih lanjut disampaikan bahwa pola angin timuran yang masih dominan saat ini juga menyebabkan angin di atas wilayah Pulau Jawa khususnya DIY bertiup dari arah tenggara ke selatan dengan kecepatan berkisar 10–20 kilometer per jam. Berdasarkan hasil analisis terkini profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5–3,0 kilometer (level 850-700 mb), berkisar antara 40–60 persen (cukup kering).

"(Kondisi ini) Menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY masih kecil dan suhu masih relatif panas," kata Warjono, Rabu (8/11/2023).

Untuk itu, dalam tiga hari kedepan sejak 8-10 November 2023, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprediksi bahwa kondisi cuaca cerah berawan. Pada 8 November ini, suhu maksimum berkisar antara 30-33 derajat celcius.

Sedangkan, pada 9 November diprediksi bahwa suhu maksimum antara 30-34 derajat celcius. "Pada 10 November diperkirakan suhu maksimum antara 30 sampai 33 derajat celcius," ujar Warjono.

Terhadap kondisi tersebut, Warjono menyebut ada potensi kebakaran hutan dan lahan meski saat ini DIY sudah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan. Untuk itu, masyarakat tetap diminta waspada.

"Waspada kekeringan yang dapat memicu potensi kebakaran hutan dan lahan," tegasnya.

Selama pancaroba ini, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. Terkait dengan musim hujan, diperkirakan seluruh wilayah DIY sudah memasuki musim hujan pada November 2023 dasarian II atau di pekan ketiga November.   

"Sekarang pancaroba sudah masuk, masyarakat juga perlu waspada karena pancaroba diikuti cuaca ekstrem," ucap Warjono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement