Selasa 07 Nov 2023 20:14 WIB

Menkes: Pemenuhan Alat Deteksi Dini Stunting Rampung Akhir 2023

Stunting akan menghambat kesehatan generasi muda Indonesia.

Menkes Budi Gunadi Sadikin
Foto: Republika/ Dessy Suciati Saputri
Menkes Budi Gunadi Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan pemenuhan alat deteksi dini kasus stunting menggunakan alat Hb meter, ultrasonografi (USG), dan anthropometri di seluruh Puskesmas rampung pada akhir 2023.

"Program penurunan stunting dikoordinasikan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional untuk intervensi sensitif dan spesifik. Kemenkes fokusnya ke intervensi spesifik dan kita programnya ada sebelas," kata Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

Sebelas program intervensi spesifik yang dimaksud diperuntukkan bagi remaja putri dan ibu hamil atau sebelum melahirkan berupa skrining anemia, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, serta program tambahan asupan gizi.

Intervensi untuk balita atau setelah melahirkan berupa pemantauan pertumbuhan balita, pemberian ASI eksklusif pada bayi kurang dari enam bulan, pemberian makanan pendamping ASI, tambahan asupan gizi bagi balita, serta tata laksana gizi buruk.

Sedangkan pada intervensi lintas siklus hidup meliputi pemberian imunisasi dasar lengkap, serta desa bebas buang air besar sembarangan.

Budi mengatakan seluruh intervensi tersebut diukur menggunakan alat Hb meter untuk anemia, USG untuk pemeriksaan kehamilan, dan anthropometri untuk mengukur tinggi dan berat badan anak.

Pemenuhan Hb meter di Puskesmas hingga Agustus 2023 sudah mencapai 100 persen dari target 10.292 unit, alat USG masih memiliki gap sebanyak 752 unit dari target 8.854 unit, dan anthropometri mencapai 256.364 dari target 299.767 unit. Gap tersebut akan dipenuhi oleh Kemenkes paling lambat akhir 2023.

"Untuk anthropometri harapannya beres, kalau datang ke Puskesmas seharusnya tidak ada dacin (alat timbang konvensional) lagi karena semuanya sudah digital dengan alat baru," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement