Selasa 07 Nov 2023 01:11 WIB

Kasus Bobby dan Gibran Dinilai Berbeda oleh PDIP

PDIP meminta Bobby mengembalikan KTA jika mendukung Prabowo-Gibran.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Medan Bobby Nasution mendatangi Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jakarta, Senin (6/11/2023).
Foto:

Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan, hubungan PDIP dengan Presiden Joko Widodo memanas sejak putra presiden, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Kondisi ini, dinilai Najmuddin, bisa menguntungkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

“Memanasnya hubungan Jokowi dengan PDIP sudah terungkap di publik. Di mana sejumlah elite PDIP mulai mengungkit lagi wacana presiden 3 periode yang digaungkan menteri-menteri dan peringgi partai koalisi pendukung Jokowi sejak 2021 lalu,” kata Najmuddin, Senin (30/10/2023). 

Najmuddin menyebut dalam perseteruan antara PDIP dengan Jokowi yang kini berada di belakang gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM) dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi Koalisi Perubahan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Karena kubu perubahan kata dia tidak perlu menghabiskan engergi dalam pusara konflik dengan kubu mana pun serta dapat fokus kepada agenda pemenangan.

Memang, kata Najmuddin, nama Muhaimin juga disebut-sebut sebagai salah satu sosok yang dulu menggaungkan isu presiden 3 periode atau penundaan Pemilu. Tetapi, Najmuddin melihat kini Koalisi Perubahan tidak lagi menggubris isu tersebut dan sama sekali tidak ikut-ikutan meramaikan perserteruan Istana dengan PDIP.

“Ini sebuah keuntungan bagi kubu Anies Muhaimin. Energi mereka fokus untuk agenda pemenangan serta kampanye,” ujar Najmuddin.

Najmuddin menambahkan, walau elektabilitas pasangan Amin masih berada di bawah Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, tapi fakta acara yang digelar Koalisi Perubahan yang selalu terlihat lebih ramai tidak dapat dipandang sebelah mata. Najmuddin melihat ada dorongan dari massa tanpa dimobilisasi untuk mendukung Amin.

“Kita tahu bahwa survei bukanlah gambaran pasti hasil rekapitulasi suara pilpres oleh KPU nanti. Ini harus jadi perhatian kubu Ganjar dan kubu Prabowo,” kata Najmuddin menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement