Selasa 31 Oct 2023 19:07 WIB

Pengamat Nilai Prabowo Hanya Tunduk pada Kehendak Rakyat

Igor Dirgantara menilai, Prabowo tetap memegang kekuasaan penuh saat memilih Gibran.

Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto saat mendaftar ke KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, 25 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto saat mendaftar ke KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, 25 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok petugas rakyat yang mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara. Hal itu sangat terlihat dari otoritas dan sikpanya yang merdeka sebagai seorang pemimpin.

"Prabowo itu sudah konkret petugas rakyat, karena dia itu tunduk terhadap aspirasi rakyat," kata Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Dia mengampaikan, Prabowo merupakan sosok yang sangat konkret sebagai petugas rakyat untuk Pilpres 2024. Menurut Igor, status Prabowo sebagai ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut mampu menjaga indepedensi kepemimpinannya.

Pernyataan tersebut diutarakan Igor sebagai tanggapan dari vidio kontroversial yang memperlihatkan cawapres PDIP Mahfud MD tengah marah terhadap jurnalis senior Andy Flores Noya dalam sebuah acara di televisi. Andy saat itu terganggu dengan narasi yang disampaikan Mahfud karena selalu membawa nama Megawati Soekarnoputri selaku ketum PDIP. 

Andy menilai hal itu membuktikan Mahfud sudah menjadi petugas partai karena selalu membawa nama orang lain dalam statemennya. Mendengar hal itu Mahfud langsung menjawab dengan nada yang cukup tinggi. Melihat respons Mahfud, Andy langsung memberikan waktu kepadanya untuk minum dan menenangkan diri karena emosi.

Menyikapi video itu, Igor menilai sikap Mahfud menunjukan ketersinggungan, ketika posisinya dianggap menjadi petugas partai. "Itu bukti kalau dia didikte oleh partai makanya disebut petugas partai, seharusnya jangan emosi," ucap Igor.

Menurut Igor, Ganjar sebagai capres PDIP juga dinilai sebagai petugas partai. Sehingga siapa pun yang mendampinginya juga harus tunduk terhadap keputusan Megawati.

Igor menilai, berbeda dengan Prabowo yang masih tetap memegang kekuasaan penuh, meski telah mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya. Sehingga, Prabowo makin leluasa untuk menentukan berbagai kebijakan tanpa harus memikirkan kepentingan elite politik.

"Prabowo sebagai ketum Partai Gerindra punya  keleluasaan dalam menentukan berbagai kebijakan, dan mendengarkan aspirasi rakyat," ucap Igor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement