Ahad 29 Oct 2023 19:53 WIB

Sebanyak 391 Warga di Dua Desa Diungsikan Dampak Kebakaran Gunung Merbabu

Kebakaran Gunung Merbabu menyebabkan warga terdampak

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat (27/10) sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat (27/10) sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mencatat 391 warga dua desa telah diungsikan akibat terdampak kebakaran Gunung Merbabu. 

Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, di Kabupaten Semarang, Minggu, mengatakan, ratusan orang yang diungsikan tersebut masing-masing berasal dari Desa Batur dan Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 

Baca Juga

"Sebanyak 91 orang mengungsi di Balai Desa Batur, sisanya ke rumah-rumah tetangga," katanya, Ahad (29/10/2023).  

Asap kebakaran, dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan warga. Oleh karena itu, kata dia, petugas media sudah disiapkan selama 24 jam.  

Dia menuturkan, upaya pemadaman kawasan hutan Merbabu terus dilakukan dengan koordinasi dengan BNPB. 

Pemerintah berencana melakukan pemadaman dengan menggunakan metode bom air atau "water boombing" oleh BNPB. 

Kebakaran kawasan hutan Gunung Merbabu dilaporkan pertama kali terjadi pada Jumat (27/10) di Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang. 

Kebakaran dilaporkan meluas hingga kawasan puncak yang meliputi Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. 

Koordinator Relawan Getasan, Rizka Dwi Prasetyo menambahkan, akibat dampak kebakaran gunung Merbabu yang terus meluas memang mengakibatkan beberapa instalasi pipa air bersih dari sumber menuju ke pemukiman warga yang rusak.

Para relawan yang saat ini begabung dalam penenagnan kebakaran di gunung Merbabu juga telah melakukan asesmen wilayah dusun mana saja yang instalasi pipanya mengakami kerusakan, untuk dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Semarang.

“Sehingga akan mempermudah untuk mendukung penyaluran air bersih bantuan BPBD untuk warga yang terdampak dan saat ini membutuhkan dukungan air  bersih bagi kebutuhan sehari- hari,” jelasnya.

Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar

Sementara itu, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha menyampaikan, selain logistik untuk warga yang saat ini menghuni shelter penampungan sementara di Balai kantor Desa Batur, penyiapan air bersih juga menjadi fokus penanganan dampak kebakaran hutan dan lahan di Gunung Merbabu.

Khususnya air bersih untuk kebutuhan warga sejumlah dusun, di wilayah Desa Tajuk maupun Desa Batur yang instalasi pia air bersihnya juga terdampak oleh kebakaran di Gunung Merbabu kali ini.

Seperti di Dusun Nglelo, Dusun Ngaduman, Dusun Gedong serta Dusun Thekelan. “Kita sudah menghitung, kebutuhan air bersih saat ini mencapai delapan hingga 10 tangki setiap hari,” jelas bupati.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement