REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 6 mahasiswa Universitas Krisnadwipayana (Unkris) mendapatkan akses permodalan dalam program Kuliah Kewirausahaan Pemuda Tahap III yang digelar Kementerian Pemudaan dan Olaharaga (Kemenpora) RI bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Pegadaian. Kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda Tahap III yang digelar di Hotel Aston, Jakarta, secara hybrid tersebut diikuti oleh mahasiswa dari 35 perguruan tinggi mitra Kemenpora.
Tercatat 175 mahasiswa lolos dalam seleksi program Wirausaha Muda Pemula dan berhak mendapatkan akses permodalan dari Kemenpora.
“Alhamdulillah, 6 mahasiswa kami lolos dan berhak mendapatkan akses permodalan,” kata Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/10/2023).
Dr Ayub menyampaikan selamat kepada ke-6 mahasiswa tersebut dan berharap permodalan yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda Tahap III bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
Harapan serupa juga disampaikan Wakil Rektor III Dr Parbuntian Sinaga. Menurutnya, lolosnya 6 mahasiswa dalam Kuliah Kewirausahaan Pemuda merupakan angin segar bagi Unkris untuk terus mendorong potensi mahasiswa dalam bidang entrepreneurship. “Kita berupaya membangun karakter kemandirian mahasiswa dengan cara mengubah mindset menjadi entrepreneur,” jelasnya.
Unkris sejauh ini telah menjalani tiga tahapan Kuliah Kewirausahaan Pemuda. Dimulai dari membangun motivasi mahasiswa menjadi wirausaha yang digelar melalui Kuliah Kewirausahaan Pemuda pada 26 Agustus 2023 di Kampus Unkris.
Kemudian pada Oktober 2023, Unkris mengirimkan 9 mahasiswanya dalam Kuliah Kewirausahaan Pemuda Tahap II yang berlangsung di Hotel Citraland, Jakarta. Ke-9 mahasiswa ini merupakan hasil seleksi internal yang dinilai memiliki jenis usaha potensial untuk dikembangkan.
Pelatihan dari 9 mahasiswa tersebut ditangani sendiri oleh Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati selama hampir dua minggu. Pelatihan yang dimaksud adalah memberikan bekal bahwa usaha yang sudah dijalani mahasiswa, juga yang sedang akan dijalani bukan semata-mata bisnis untuk mengejar keuntungan sehingga nilai-nilai humanisme dihilangkan.
“Kami menekankan bahwa setiap ide bisnis seharusnya adalah menyelesaikan permasalahan orang lain. Jadi ada nilai-nilai empati yang dibangun menjadi nilai mulia dari ide bisnis mahasiswa,” kata Herawati.
Adapun ke-6 mahasiswa Unkris yang lolos dan berhak mendapatkan akses pendanaan Wirausaha Muda Pemula dari Kemenpora masing-masing senilai Rp 10 juta adalah Rayhan Maruf dengan judul Rumah Jangkrik, Budidaya Jangkrik inovatif, Intan Saputri dengan judul karya Salad Buah Raisha, makanan alternatif yang menyehatkan, kreatif packing, dan Retno Dwi Rahayu dengan judul What the Fresh (WTF), buah dan sayuran, alternatif makanan menyehatkan dalam kemasan yang menawan.
Lalu, Gilang Gemilang dengan karya Production House Gemilang, menjawab konten audiovisual di era teknolgi informasi, Mahardika Surya Irawan dengan karya Bronana Chips Brand, makanan yang berfokus pada olahan pisang yang kekinian dan Syamsu Adznar dengan ide Angkringan, bisnis gerobak pinggir jalan dengan pelanggan komunitas anak muda yang disesuaikan dengan era digital.