REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS - Jembatan kaca setinggi 15 meter di Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas pecah pada Rabu (24/10/2023) pukul 10.00 WIB. Sebelum insiden ini terjadi rupanya sudah banyak pengunjung yang mengeluhkan konstruksi keamanannya.
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo menjelaskan bahwa meski berada di areal yang sama, wahana The Geong tidak berada dalam pengelolaan pihak koperasi.
Seperti obyek wisata lainnya di wilayah tersebut, kata Eko, pihak koperasi rutin melakukan evaluasi manajemen hingga manajemen risiko usai libur Lebaran. Evaluasi biasanya dilakukan berdasarkan komentar pengunjung di media sosial.
"Disitu kami menemukan ada komen di medsos, terkait kurang safety, kontruksinya kurang (aman)," ujar Eko kepada awak media, Rabu (25/10/2023).
Akan tetapi, pihak pengelola wahana The Geong tidak memenuhi undangan evaluasi yang diadakan koperasi. Saat itu pemilik jembatan kaca tidak hadir secara langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya.
"Di situ kami tidak ada titik temu, karena kami hanya menitipkan pesan," kata Eko.
Menurut Eko, jembatan kaca tersebut dibangun secara bertahap dan dibuka pada lebaran tahun ini. Mengenai prosedur keselamatan bagi pengunjung, Eko mengaku tidak tahu menahu karena tidak ada koordinasi sebelumnya.
Padahal di wahana jembatan kaca biasanya para pengunjung tidak diperbolehkan mengenakan alas kaki, sedangkan di jembatan kaca The Geong tersebut para pengunjung terlihat tetap menggunakan alas kaki. "Prosedurnya kami tidak tahu, tidak ada komunikasi dan kerja sama," kata Eko.
Sebelumnya, jembatan kaca The Geong di Hutan Limpakuwus Banyumas pecah dan mengakibatkan empat orang wisatawan asal Cilacap jatuh dari ketinggian 15 meter. Insiden ini mengakibatkan seorang korban terluka parah dan satu orang meninggal dunia.