Jumat 20 Oct 2023 17:00 WIB

Ratusan Massa BEM SI dan GMNI Demo Jokowi dan Bakar Ban

Sang orator demo menilai, pemerintah Jokowi sembilan tahun harus diberi rapor merah.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Massa dari Aliansi BEM SI menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa dari Aliansi BEM SI menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berdemonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Jumat (20/10/2023). Mereka turun ke jalan untukmemberikan evaluasi terkait sembilan tahunnya pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tembakkan ke kepala Jokowi. Karena tahu apa semua? Sembilan tahun tidak ada hasil yang baik. Utang di mana-mana, konflik agraria di mana-mana. Sawah perkebunan masyarakat desa di hilangkan Pak Jokowi oleh proyek setan Pak Jokowi," kata salah satu orator bernama Kusuma di atas mobil komando.

Kusuma pun melanjutkan pidatonya dengan memberi rapor merah ke kinerja Jokowi. "Sepakat Jokowi harus dikasih rapor merah?"

Para mahasiswa pun menjawab pertanyaan tersebut. "Sepakat," jawab serentak.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, para mahasiswa membawa atribut bendera dan spanduk. Spanduk tersebut bertuliskan 'Jokowi Pengkhianat'. Lalu, ada juga bertuliskan spanduk 'Kemaren Paman Datang, Pamanku dari MK'. 

Sementara itu, para demonstran dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) membuat kerusuhan saat berdemonstrasi terkait evaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Jokowi. Anggota GMNI memanjat barikade beton yang dibalut kawat serta membakar ban. Adapun beton tersebut dijatuhkan. 

Mereka berteriak "Revolusi". Suasana pun makin memanas. Mereka ada yang melemparkan botol ke arah para polisi yang berjaga. Sampai pukul 16.29 WIB para demonstran tetap berusaha membobol beton yang berkawat. 

Sementara itu, massa BEM SI tetap berorasi terkait kepemimpinan Jokowi yang tidak ada kemajuan sama sekali dari pendidikan sampai ekonomi. "Adanya perkawinan silang dari pengusaha dan penguasa membuat Indonesia ini semakin tidak maju," kata Kusuma tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement