REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai dua bakal pasangan calon presiden yang sudah mendaftarkan diri ke KPU merepresentasikan calon pemimpin dari Pulau Jawa. Ganjar Pranowo telah memilih Mahfud MD dan Anies Baswedan sudah menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya di Pilpres 2024.
Ujang mengatakan, wakil Luar Jawa masih sangat relevan dan penting untuk menjadi bahan kalkulasi cawapres. Hal ini karena saat ini masih ada satu bakal calon presiden (capres) yang belum menentukan pasangan cawapresnya, yaitu Prabowo Subianto.
Menurut Ujang, isu calon non-Jawa juga tetap penting karena masih menjadi pertimbangan pada perimbangan posisi-posisi penting seperti di kabinet. Salah satu contohnya adalah keberadaan menteri yang berasal dari Wilayah Timur Indonesia.
"Ada Bahlil, menteri asal Papua misalnya. Itu juga menjadi penting untuk dikalkulasikan dalam menentukan calon wakil presiden," ujar Ujang di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Oleh karena itu, Ujang mengatakan, menarik untuk melihat figur-figur yang saat ini muncul di publik sebagai sosok cawapres Prabowo Subianto. Nama-nama itu adalah Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, Yusril Ihza Mahendra, dan Airlangga Hartarto.
"Maka yang dari luar Jawa hanya Erick dan Yusril. Silahkan mana yang mau diambil, semua berkualitas bagus. Tinggal dicari mana yang pas, cocok, dan ada chemistry, dan dianggap paling memberikan kans memenangkan pilpres, itu yang pokoknya," kata Ujang.