Sementara itu, Direktur Eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) ini meniai keputusan PDIP memilih Mahfud MD sebagai bacawapres sudah dapat dibaca untuk menggaet suara NU dan Jawa Timur. Hal ini juga untuk mengimbangi Anies-Muhaimin dalam mengamankan suara NU dan Jawa Timur.
"Sebagaimana kita bisa menganalisa bahwa menguatnya bacawapres latar belakang NU dan Jawa Timur yaitu setelah Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin yang berlatarbelakang PKB sebagai parpol terkuat di Jatim dan kader NU," ujarnya.
Namun, Andri menilai Ganjar-Mahfud MD memiliki kelemahan karena Mahfud yang tidak memiliki basis massa partai. Sama halnya Prabowo masih mempertimbangkan antara Gibran (putra Jokowi) dan Khofifah (gubernur Jatim dan kader NU). Tapi, menurut analisa saya kekuatan Gibran akan mengakomodir kekuatan Jokowi "Jokowi Effect" dan suara Jateng.
"Tetapi, seandainya Prabowo menggandeng Khofifah, maka akan ada pertarungan basis suara yang sama antara ketiga bacawapres di wilayah Jatim dan NU," ujarnya.