Selasa 17 Oct 2023 13:33 WIB

Peneliti BRIN Sebut Erick Thohir Paling Berpeluang Dampingi Prabowo, Ini Alasannya

Survei selalu sebut Prabowo-Erick selalu tempati posisi teratas saat berpasangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Spanduk bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir di Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Selasa (26/9/2023). Spanduk dukungan Prabowo-Erick mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan di Kota Depok.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam 
Spanduk bergambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir di Jalan Raya Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Selasa (26/9/2023). Spanduk dukungan Prabowo-Erick mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan di Kota Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan popularitas dan elektabilitas menjadi poin penting yang harus dimiliki calon wakil presiden (cawapres). Berdasarkan hasil sejumlah survei, Romli mengatakan Erick Thohir menjadi figur cawapres dengan popularitas maupun elektabilitas tertinggi.

Selain popularitas dan elektabilitas, Romli menyebut kecocokan juga menjadi hal yang krusial. Dalam sejumlah simulasi pasangan yang dibuat berbagai lembaga survei, Romli mengatakan Prabowo dan Erick selalu menempati posisi teratas saat berpasangan. 

"Atas dasar itu, Erick Thohir memiliki peluang tinggi untuk disandingkan dengan Prabowo Subianto dibandingkan dengan kandidat lain," ujar Romli saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Romli mengatakan sejatinya Prabowo masih memiliki opsi lain dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres. Romli menyebut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuka jalan Gibran untuk melenggang ke kontestasi Pilpres 2024.

Romli mengatakan keputusan ini tentu tergantung pada kemauan Gibran untuk maju atau tidak dalam Pilpres 2024. Romli mengatakan pemilihan Gibran yang merupakan kader PDIP sebagai cawapresnya Prabowo memiliki risiko besar dalam dunia perpolitikan Indonesia. 

"Yang jelas, bisa terjadi perang terbuka atau konfrontasi antara Jokowi dengan Megawati. Ini karena Jokowi dan Gibran yang notabene senagai kader atau petugas partai, hengkang dan menjadi rival capres dari PDIP," kata Romli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement