Senin 25 Sep 2023 14:07 WIB

Panen Durian di Lebak Menggerakkan Ekonomi Masyarakat

Durian jadi salah satu komoditas andalan ekonomi petani Kabupaten Lebak.

Warga Suku Baduy membelah durian yang akan dijualnya di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Senin (11/10/2021).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga Suku Baduy membelah durian yang akan dijualnya di Kampung Kaduketug, Lebak, Banten, Senin (11/10/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Panen durian lokal di Kabupaten Lebak, Banten sejak awal September 2023 dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat mulai petani, pemetik buah, buruh panggul, pengepul, pedagang eceran hingga pengemudi angkutan.

"Kami panen durian itu bisa menghasilkan pendapatan Rp 50 juta dengan 25 pohon dan diborong pengepul Rp 2 juta per pohon," kata seorang petani di Sobang, Kabupaten Lebak, Zulkipli (60 tahun), Senin (25/9/2023).

Baca Juga

Pendapatan panen durian setiap tahunnya dua kali musim dan menjadi andalan ekonomi petani Kabupaten Lebak. Panen durian pada September ini bisa berlangsung hingga November. Biasanya musim kemarau relatif baik karena kembang buah durian tidak berjatuhan dibandingkan musim hujan mempengaruhi terhadap produktivitas.

"Kami panen tahun ini cukup bagus, sebab dua tahun lalu tidak panen akibat curah hujan tinggi," kata Zulkifli menambahkan.

Begitu juga petani Badui lainnya, Sarmin (65 tahun), mengatakan, panen durian bisa menghasilkan pendapatan Rp 70 juta dari 25 pohon.

Kualitas durian Badui cukup dikenal masyarakat luas, karena rasanya manis, legit, buahnya tebal juga beraroma.

"Kami menjual durian itu ditampung oleh tengkulak setempat," kata Sarmin.

Seorang pedagang durian di kawasan Badui, Asep (40 tahun), mengatakan, ia kewalahan melayani permintaan wisatawan yang berkunjung ke sini hingga duriannya laku keras. Selama sepekan terakhir ini, Asep bisa menjual 300 durian per hari dengan harga rata-rata Rp 30 ribu per buah, sehingga bisa menghasilkan Rp 3 juta per hari.

"Pendapatan sebesar itu bisa meraup keuntungan bersih Rp 500 ribu per hari," kata Asep.

Seorang pengepul durian warga Leuwidamar Kabupaten Lebak, Samsudin (55 tahun) mengatakan, ia menampung durian dari petani hingga puluhan ribu buah setiap hari. Buah durian lokal itu dipasok ke Rangkasbitung, Tangerang, Jakarta hingga Indramayu dan bisa menghasilkan perputaran uang hingga ratusan juta rupiah per hari.

"Kami memasok durian itu dibeli oleh pedagang dengan kontan," kata Samsudin.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan selama ini pertanian hortikultura jenis buah durian menjadi andalan ekonomi petani. Sentra produksi buah durian lokal di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Cirinten, Bojongmanik, Lebak Gedong, Cibeber, Sobang, Cigemblong dan Gunungkencana.

"Kami minta petani agar meningkatkan mutu dan kualitas sehingga durian lokal Lebak bisa menembus pasar domestik dan mancanegara," kata Deni.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement