Ahad 24 Sep 2023 22:53 WIB

IPW Yakini Ajudan Kapolda Kaltara Bunuh Diri

Sugeng meminta polisi menginvestigasi alasan penyebab jika SH benar bunuh diri.

Sugeng Teguh Santoso
Foto: Dok Istimewa
Sugeng Teguh Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) meyakini Brigadir Polisi (Brigpol) Setya Herlambang (SH) meninggal dunia karena bunuh diri. Brigpol SH tercatat sebagai pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Aditya Jaya. 

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyatakan kasus meninggalnya SH bukan dilatarbelakangi kelalaian. Sugeng menyinggung SH kehilangan nyawa karena tindakannya sendiri. 

Baca Juga

"Diduga kuat menjadi korban tindakan bunuh diri. IPW dapat informasi tembakan tersebut diarahkan langsung ke dada kiri dengan senjata tersebut menggunakan satu peluru," kata Sugeng kepada Republika, Ahad (24/9/2023). 

Sugeng tak sepakat kalau kasus ini disebut kelalaian SH. Sugeng lantas meminta polisi menginvestigasi alasan yang menyebabkan SH bunuh diri. 

"Bukan kelalaian. Karena itu mengapa Brigpol SH bunuh diri harus didalami. Tindakan bunuh diri ini harus diteliti latar belakangnya. Kenapa bunuh diri?" kata Sugeng. 

Sugeng mendorong Polri sebaiknya mengambil pelajaran dari kasus ini. Sugeng meminta internal Polri memperhatikan tingkat stres dan masalah yang dialami anggota polisi. Sehingga mereka tak perlu bunuh diri atas masalah-masalah itu. 

"Agar ke depan menjadi pertimbangan pimpinan Polri problematik-problematik yang dialami oleh anggota Polri jangan sampai bunuh diri," ujar Sugeng. 

Sugeng juga merasa kasus SH merupakan pukulan bagi korps Bhayangkara agar lebih serius berbenah.  "Karena ini kerugian buat institusi Polri," ucap Sugeng. 

Dalam catatan IPW, kematian anggota Polri karena latar belakang bunuh diri sudah sering terjadi. Setelah tewasnya Brigadir Yosua pada tahun lalu, publik digegerkan dengan anggota polri yang meregang nyawa di awal tahun 2023. Bripka AS anggota Polres Samosir ditemukan tewas pada 23 Januari 2023 diduga karena minum sianida. 

Pada 25 Maret 2023 Briptu RF, Staf Pribadi Pimpinan Polda Gorontalo ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinas yang terparkir di Jalan Gorontalo Ring Road. Ia diduga tewas bunuh diri karena ditemukan jelaga mesiu di tangan kanan korban. 

Enam hari kemudian, tepatnya 31 Maret 2023, anggota Ditsamapta Polda Banten, Bripka DK ditemukan tewas dengan luka tembak di kamar rumahnya, Griya Baladika Asri, Kota Serang Banten. Sementara pada 23 Juli 2023, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, anggota Densus 88 Anti Teror tewas oleh rekannya yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Bripda Ignatius meregang nyawa di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. 

"Polri perlu segera membentuk tim khusus untuk meneliti sebab dan alasan anggota Polri melakukan tindakan bunuh diri agar fenomena bunuh diri pada anggota polisi tidak terjadi di kemudian hari," ucap Sugeng. 

Sebelumnya, Brigpol SH, ditemukan tewas di sebuah kamar pada rumah dinas kapolda Kaltara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat (22/9/2023), sekitar pukul 13.10 WITA. Dugaan sementara versi polisi, HS lalai saat membersihkan senjata api. Brigpol SH merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara.

Sementara itu, Daniel Aditya Jaya mengatakan SH bertugas sebagai pengawal pribadinya dan bukan sebagai ajudan. Tim gabungan dari Dirreskrimum, Propam, dan Dokkes Polda Kaltara masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kematian SH. Jenazah Brigpol SH dikebumikan di kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement