Kamis 21 Sep 2023 23:29 WIB

Ada 3 Mekanisme untuk Pemulihan Ekosistem di Kawasan Gunung Bromo

Kepala TNBTS sebut ada 3 mekanisme untuk pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Bromo.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi kawasan wisata Gunung Bromo setelah mengalami kebakaran, Kamis (21/9/2023). Kepala TNBTS sebut ada 3 mekanisme untuk pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Bromo.
Foto: Republika/ Wilda Fizriyani
Kondisi kawasan wisata Gunung Bromo setelah mengalami kebakaran, Kamis (21/9/2023). Kepala TNBTS sebut ada 3 mekanisme untuk pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Bromo.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk pemulihan ekosistem. Hal ini terutama setelah kawasan wisata Gunung Bromo mengalami kebakaran, beberapa waktu lalu.

Kepala BB TNBTS, Hendro Wijanarko mengatakan, terdapat tiga mekanisme yang akan dilakukan untuk pemulihan ekosistem. "Ada alam, kemudian rehab dan yang ketiga restorasi," kata Hendro saat ditemui wartawan di Bukit Teletubbies, kawasan wisata Gunung Bromo, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga

Mekanisme alam berarti ekosistem di savana misalnya akan merestorasi sendiri secara alamiah. Dia berharap proses pemulihan ini dapat terjadi dalam waktu satu sampai dua bulan.

Sementara itu, pohon-pohon yang terbakar harus dilakukan mekanisme rehabilitasi berupa penanaman kembali. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyak pohon asli TNBTS yang turut terdampak seperti cemara gunung, kesek dan sebagainya. Pohon-pohon tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat tahun untuk tumbuh.

Adapun kerugian kebakaran di kawasan Gunung Bromo diperkirakan mencapai Rp5,4 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp3,5 miliar merupakan biaya pemulihan ekosistem. Besaran kerugian tersebut dihitung mulai 6 sampai 10 September 2023.

Menurut Hendro, besaran kerugian tersebut sudah termasuk biaya pemadaman api.  Kemudian juga kerugian habitat dengan pendekatan biaya pemulihan ekosistem. "Lalu kerugian akibat hilangnya jasa rekreasi," kata Hendro saat ditemui wartawan di kawasan Gunung Bromo, Kamis (21/9/2023). 

Di samping itu, besaran kerugian tersebut tidak termasuk pemadaman jalur udara melalui water bombing yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemudian juga tidak termasuk pembiayaan ganti pipa air yang rusak akibat kebakaran. Kerusakan pipa yang menyebabkan krisis air bagi masyarakat sekitar kawasan Gunung Bromo ini akan diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

Untuk diketahui, telah terjadi kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo area Bukit Teletubbies. Situasi ini menyebabkan Balai Besar Taman Nasional, Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) harus menutup total seluruh akses masuk ke kawasan wisata Gunung Bromo. Penutupan ini berlangsung mulai 10 September pukul 19.00 WIB hingga 18 September 2023 pukul 23.59 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement