Sabtu 16 Sep 2023 22:35 WIB

Presiden Jokowi Persilakan Relawan Panaskan Mesin dan Sebut Nama Erick Thohir

Menurut Jokowi, koalisi partai politik belum pasti menghadapi Pemilu 2024.

Menteri BUM Erick Thohir bersama Presiden Jokowi di sela uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (14/9/2023).
Foto: @erickthohir
Menteri BUM Erick Thohir bersama Presiden Jokowi di sela uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (14/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mempersilahkan jika para relawan ingin memanaskan mesin politik menjelang Pemilu 2024, namun untuk menjalankan mesin tersebut tidak perlu grusa-grusu. Presiden Jokowi menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir dalam pernyataannya terkait dengan memanaskan mesin.

“Kalau ingin memanaskan mesin ya silahkan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,....ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa,” kata Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Jokowi, koalisi partai politik belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

Oleh karena itu, kata Jokowi, relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

“Harus sabar dulu. Setuju ndak ? saya aja bisa sabar, masa bapak ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Dia memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, banyak yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini atau 73 tahun lamanya.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju. Oleh karena itu, kata Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Kita harus mampu dalam tiga periode ke depan, memiliki pemimpin yang bisa membawa kita semua melompat menjadi negara sejahtera karena kita ingin sejahtera,” kata Jokowi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement