Rabu 13 Sep 2023 05:15 WIB

Godaan PKB dan Nasdem ke PKS dan Optimisme Syaikhu, 'Cebong-Kampret Selesai'

"Cebong-kampret selesai. Kita songsong masa depan ini lebih baik," kata Syaikhu.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kiri) bersama Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (kanan) befoto bersama saat kedatangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan (kanan) dan Bakal Calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar (kiri) di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Anies - Cak Imin (AMIN) ke kantor DPP PKS usai dideklarasikan sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Pertemuan tersebut dilakukan oleh tiga partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dihadiri sejunlah petinggi partai dari PKS, PKB dan Nasdem untuk membahas tentang kerjasama politik.
Foto:

Adapun Anies Baswedan yang kemarin ikut hadir di kantor DPP PKS, mengatakan, ia merasa kedatangannya itu selayaknya anak yang meminta restu dari orang tuanya. "Ini adabnya, kalau kita membawa seperti ke tempat orang tua, bawa calon mantu, harus dikenalkan, tapi yang sekarang ini tidak perlu dikenalkan sudah terkenal dan sudah bekerja bersama," kata Anies di DPTP PKS, Selasa.

Anies menerangkan, posisinya sekarang melaporkan kepada keluarga besar PKS kalau dirinya sudah menjalankan amanat yang diberikan sejak 23 Februari 2023. Yaitu, menjalani rangkaian dalam memilih cawapres pendampingnya.

Anies bersyukur, amanat itu terlaksana dengan baik, sehingga saat ini bisa mengantarkan Muhaimin Iskandar untuk dikenalkan sebagai cawapres. Ia berharap, pertemuan ini menjadi awalan yang baik untuk Indonesia.

Ia menilai, Muhaimin merupakan sosok yang penuh dengan pengalaman. Mulai dari bergabung PMII, aktif di LKIS di Yogyakarta, aktif di KNPI sampai menduduki posisi seperti Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua MPR dan Menaker.

"Dengan peran-peran kenegaraan, peran-peran pemerintahan yang dilakukan, ketika bicara sebuah kerja bersama, ini bukan sekadar bekerja untuk pemenangan tapi bekerja untuk melaksanakan misi ketika menang ke depan," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapres bukan proses yang pendek. Baik dari sisi Anies di Koalisi Perubahan maupun Muhaimin di KKIR.

Ia pun bersyukur, proses panjang itu sampai ke ujung yang membuahkan sebuah deklarasi pasangan capres-cawapres. Menurut Anies, itu jadi kebetulan yang merupakan sebuah pertemuan antara kesempatan dengan kesiapan.

Anies berpendapat, kesiapan yang bertemu kesempatan itu akan membuat kenyataan-kenyataan baru yang akan dihadapi ke depan. Menutup, Anies turut membacakan pantun-pantun agar PKS mampu menerima pilihannya itu.

"Pakai baju warna biru dikasih motif rupa rupa, PKB memang teman baru namun PKS tak akan terlupa. Kata bijak orang berilmu buat pikiran tak pernah buntu, kami datang membawa tamu semoga PKS membuka pintu," ujar Anies.

Anies sendiri menghadiri pertemuan Nasdem-PKB-PKS bersama Muhaimin. Selain kompak menggunakan satu mobil yang sama, Anies dan Muhaimin sama-sama kompak mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam.

photo
Tujuh fakta deklarasi Anies-Muhaimin - (Republika/berbagai sumber)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement