Selasa 12 Sep 2023 00:41 WIB

PDIP Mengeklaim Sebagai Partai Kiri, Bagaimana Istilah 'Kiri' Muncul dalam Politik?

Partai-partai kiri masih aktif di banyak negara dan terus berjuang untuk kesetaraan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto:

Pada abad ke-19, politik kiri terus berkembang di Eropa dan Amerika Serikat. Masa ini adalah penuh dengan pergolakan sosial dan ekonomi, karena Revolusi Industri menyebabkan pertumbuhan kelas pekerja yang besar. Pemikir seperti Karl Marx dan Friedrich Engels berpendapat kapitalisme pada dasarnya eksploitatif dan kelas pekerja pada akhirnya akan menggulingkan borjuis dan mendirikan masyarakat sosialis atau komunis.

Pada abad ke-20, politik kiri menjadi semakin terpolarisasi. Beberapa kaum kiri, seperti Bolshevik di Rusia, percaya satu-satunya cara untuk mencapai keadilan sosial adalah melalui revolusi. Lain halnya seperti sosial demokrat di Eropa, percaya dimungkinkan untuk mencapai keadilan sosial melalui reformasi bertahap.

Abad ke-20 juga masa dimana munculnya fasisme dan ideologi kanan-kanan lainnya, yang menjadi ancaman besar bagi gerakan kiri. Di banyak negara, partai-partai kiri dilarang atau ditekan. Namun, politik kiri membuat kemajuan signifikan dalam periode ini, terutama setelah Perang Dunia II.

Mulai abad ke-21, politik kiri menghadapi tantangan baru. Munculnya globalisasi dan kemunduran industri tradisional telah menyebabkan hilangnya pekerjaan dan penurunan standar hidup bagi banyak orang. Hal ini menyebabkan kebangkitan populisme sayap kanan, yang sering menyalahkan imigran dan minoritas atas masalah kelas pekerja.

Meskipun menghadapi tantangan ini, politik kiri tetap menjadi kekuatan yang kuat di dunia. Partai-partai kiri masih aktif di banyak negara, dan mereka terus berjuang untuk keadilan sosial, kesetaraan, dan reformasi ekonomi.

Beberapa ideologi kiri yang berkembang...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement