REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hampir semua orang tua memang tak jauh-jauh dari keinginan untuk membahagiakan anak. Begitu juga dengan yang dilakukan oleh pakar ekonom INDEF Dadjad Wibowo. Demi anak, Dradjad rela untuk meminta foto bersama bintang Drakor Ahn Hyo Seop.
“Demi anak mas,” kata Dradjad sambil tertawa, ketika dikonfirmasi adanya foto dia bersama dengan Ahn Hyo Seop, Senin (11/9/2023).
Diceritakannya, pada saat Ahad malam, terminal keberangkatan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sangat padat dan heboh sekali. Banyak remaja dan milenial berlarian dan menjerit seperti menyambut bintang idola. "Rupanya ada bintang Drakor yang mau pulang ke Korea. Saya tidak pernah nonton Drakor, jadi pengetahuan saya nol besar soal itu,” kata Dradjad.
Di salah satu business lounge, tanpa sengaja Dradjad berpapasan dengan bintang Drakor tersebut. "Saya tidak tahu wajah dan namanya, tapi ada petugas yang memberi tahu saya kalau dia bintang Drakor,” jelasnya.
Ahn Hyo Seop masuk di salah satu ruangan di business lounge bandara tersebut. Dradjad kemudian ingat anak perempuannya yang suka Drakor, sehingga ia pun meminta untuk bisa berfoto dengan Ahn Hyo Seop.
"Saya menanyakan ke pengawalnya dari Korea, apakah boleh saya foto untuk anak perempuan dan menantu saya? Mereka fans Drakor,” kata Dradjad menceritakan permintaannya.
Dradjad mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan AvSec Bandara Soetta dengan pengawalnya. Ahn Hyo Seop berpesan untuk menunggu sebentar. Tidak lama kemudian, Ahn Hyo Seop keluar dari ruangan tersebut.
"Kami berbincang sopan santun sedikit, lalu Ahn Hyo meminta pengawalnya mengambil foto. Saya sampaikan ke dia, saya sangat berterima kasih karena foto ini sangat berarti bagi anak dan menantu saya. Dia menjawab dengan gaya yang sederhana, lalu pamit,” papar Dradjad.
Dradjad mengaku terkesan dengan keramahan dan kesederhanaan Ahn Hyo. Dia sama sekali tidak bergaya superstar atau megabintang. Dia seperti anak muda biasa. "Saya tidak akan pernah tahu kalau dia bintang terkenal yang mendunia jika hanya melihat gayanya. Saya baru tahu nama lengkapnya Ahn Hyo Seop dan keterkenalan dia dari anak dan menantu saya,” ungkap Dradjad.
Perjalanan Dradjad ke Eropa adalah untuk menyiapkan solusi bagi para eksportir Indonesia terkait peraturan EUDR dari Uni Eropa. EUDR ini sudah diratifikasi seluruh negara anggota Uni Eropa. Jadi semua negara yang hendak mengekspor ke sana wajib mengikutinya. Ekspor Indonesia dengan nilai sekitar USD 7 milyar ke UE akan terancam jika para eksportir tidak memenuhi EUDR. Peraturan ini akan berlaku mulai akhir Desember 2024.