REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Polda Lampung belum bisa mengekspose identitas empat mayat yang ditemukan tanpa kepala secara terpisah di pesisir Lampung, beberapa waktu lalu. Polda telah memasang nomor hotline agar masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dapat segera melaporkan ke polisi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Polda Lampung telah membuka layanan telepon hotline bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Untuk dua mayat yang ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan dengan nomor hotline 089601610077, dan dua mayat yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus 082177861115.
“Diimbau agar masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya jangan ragu menghubungi nomor hotline yang sudah disediakan masing-masing polres,” kata Kombes Pol Umi Fadillah Astutik di Bandar Lampung, Senin (11/9/2023).
Dia mengatakan, saat ini kondisi mayat yang ditemukan tanpa kepala di dua lokasi berbeda tersebut masih dalam proses visum dokter forensik. Sedangkan ciri-ciri mayat yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus jenis kelamin laki-laki, tinggi 160 cm, memakai baju training warga biru.
Sedangkan untuk mayat yang ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan, salah satu mayat menggunakan baju kaos lengan panjang warna putih, bagian belakang kaos terdapat tulisan Mamae Zahra, Mimie Antar dan terdapat gambar kapal nelayan dengan merek Sinar Intan.
Penemuan empat mayat tanpa kepala pada waktu dan lokasi berbeda tersebut membuat geger masyarakat di Lampung. Dua mayat yang ditemukan di Pantai Karang Bolong, Desa Tegineneng, Limau, Kabupaten Tanggamus pada 7 September 2023 siang.
Sehari sebelumnya, 6 September 2023 pagi, ditemukan dua mayat tanpa kepala. Mayat pertama berada di Pantai Dusun Sukarame, Bakauheni, Lampung. Mayat kedua ditemukan di Pantai Dusun Paret Dua, Desa Pematang Pasir, Ketapang, Lampung Selatan.
Polda Lampung belum bisa memberikan keterangan resmi terkait dengan motif atau sebab-sebab meninggalnya seseorang tersebut tenggelam atau motif pidana, apalagi ditemukan tanpa kepala.
Warga berharap polisi segera mencari tahu sebab-sebab kematian empat warga tersebut, yang disertai tidak adanya kepala dan jari tangan. “Polisi harus tetap ditelusuri, penemuan empat mayat tanpa kepala dan jari tangan tersebut. Jangan sampai mengundang kepanikan masyarakat,” kata Hasan (54 tahun), warga Kalianda, Lampung Selatan.
Menurut dia, penemuan empat mayat tanpa kepala tersebut, dua mayat di Lampung Selatan dan dua mayat lagi di Tanggamus, membuktikan dugaan adanya motif yang sama dari meninggalnya empat orang tersebut. “Hanya polisi yang dapat mengungkapnya, agar masyarakat tenang dan aman,” ujarnya.