Senin 04 Sep 2023 18:33 WIB

Japelidi Pertegas Komitmen Tingkatkan Literasi Digital Warganet Indonesia

Ke depan, Japelidi sudah mengantongi beberapa program literasi digital.

Rapat Koordinasi Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) di Gedung Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang, Ahad (3/9/2023).
Foto: Japelidi
Rapat Koordinasi Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) di Gedung Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang, Ahad (3/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menegaskan komitmen untuk semakin fokus dalam upaya meningkatkan literasi digital warganet Indonesia pada berbagai bidang. Koordinator Japelidi Novi Kurnia menuturkan sampai saat ini Japelidi masih tetap konsisten dengan kegiatan literasi digital dan akan selalu bersikap independen atas dasar kesukarelaan. 

"Langkah ini diambil agar Japelidi tetap pada marwahnya sebagai komunitas yang berangkat dari niat untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat," kata Novi usai Rapat Koordinasi Nasional di Gedung Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (1/9/2023) hingga Ahad (3/9/2023) seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (4/9/2023).

 

Novi mengatakan Japelidi sudah berkontribusi dalam berbagai kegiatan literasi digital baik yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak yang juga peduli pada literasi digital. Program tersebut antara lain berbagai penerbitan buku panduan literasi digital, program kampanye Lawan Hoax Covid-19, program Makin Cakap Digital yang bekerja sama dengan Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta berbagai program literasi digital yang didukung oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya.

"Kegiatan itu belum termasuk berbagai kegiatan seminar dan pelatihan baik yang langsung menggandeng Japelidi maupun yang melibatkan anggota-anggota kami yang memiliki kepakaran yang beragam," kata Novi.

Co-Koordinator Japelidi Santi Indra Astuti menuturkan ke depan Japelidi sudah mengantongi beberapa program literasi digital yang sedang berjalan. Termasuk program penyusunan modul literasi digital untuk anak yang ditujukan bagi pembaca belia dan upaya penguatan literasi digital yang inklusif. 

Selain itu Santi menuturkan dari rakornas ini juga lahir 44 rencana program lain baik program penelitian, sosialisasi, hingga penyusunan kerangka kurikulum. Program tersebut terbagi dalam berbagai klaster topik seperti klaster pengasuhan digital, klaster pendidikan politik, atau klaster pencegahan dan penanggulangan pornografi. 

"Ide yang masuk dari Rakornas ini banyak dan kami akan berusaha untuk memilih kembali mana yang akan diprioritaskan agar program ini bisa dieksekusi dengan semaksimal mungkin," kata dia.

Japelidi adalah komunitas literasi digital yang beranggotakan 222 orang dari berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri. Para pegiat ini sebagian besar berasal dari latar belakang akademisi dan peneliti meskipun terdapat pula kalangan profesional di dalamnya. 

Rakornas yang dikemas sebagai Lokakarya Penguatan Model Literasi Digital di Indonesia ini diikuti 85 anggota secara luring dan daring. Sejumlah topik menjadi pokok pembahasan termasuk evaluasi program-program yang sudah dilakukan Japelidi sejak 2017 dan rencana program pada masa mendatang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement