REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- TPA Regional Piyungan mulai dibuka untuk menerima sampah pada 6 September 2023. TPA Piyungan dibuka setelah sebelumnya ditutup sejak 23 Juli hingga 5 September besok.
Meski begitu, volume sampah yang bisa masuk ke TPA Piyungan tetap akan dibatasi. Ada tiga kabupaten di Provinsi DIY yang membuang sampahnya ke TPA Piyungan, yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.
Untuk Kota Yogyakarta, volume sampah yang bisa dibawa ke TPA Piyungan mulai 6 September dibatasi maksimal 127 ton per hari. Meski, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut bahwa volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan sudah di bawah jumlah tersebut.
Meski TPA Piyungan ditutup hingga 5 September, khusus untuk zona transisi 1 di TPA Piyungan tetap dibuka secara terbatas. Zona transisi 1 hanya menerima sampah khusus dari Kota Yogyakarta dengan maksimal 100 ton sampah per hari.
"Tanggal 6 (September) itu kita hanya dapat kuota sekitar 127 ton sampah per hari (untuk dibawa ke TPA Piyungan)," kata Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (4/9/2023).
Sugeng menyebut, selama Agustus 2023 rata-rata sampah yang dibawa ke TPA Piyungan mencapai 107 ton per hari. Selama dilakukannya penutupan TPA Piyungan, sampah Kota Yogyakarta juga dibawa ke Kabupaten Kulon Progo dengan kuota maksimal 15 ton per hari.
"Timbangan akhir Agustus di TPA Piyungan, rata-rata (sampah dari Kota Yogyakarta) yang dibuang ke Piyungan 107 ton per hari," ujar Sugeng.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo juga mengatakan berdasarkan akumulasi sampah yang ditimbang di TPA Piyungan, rata-rata sampah yang masuk mencapai 107 ton per hari pada Agustus 2023. Meski, sebelumnya Singgih sempat menyebut bahwa volume sampah yang dibawa ke TPA Piyungan sudah berkurang yakni hanya 95 ton per hari.
"Ini nanti akan terus kita tekan dari beberapa skema yang kita lakukan," tutur Singgih.
Tak lagi ke Kulon Progo...