REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyesalkan penembakan yang menewaskan Michele Kurisi Doga, aktivis kemanusiaan yang ditembak KKB. Michele merupakan cucu Kepala Suku Silo di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
"Sangat disayangkan kasus penembakan yang menewaskan Michele Kurisi Doga, karena almarhum adalah aktivis kemanusiaan," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan, di Jayapura, Ahad (3/9/2023).
Izak menerangkan, sebelum insiden penembakan terhadap Michele terjadi sudah ada laporan terkait aktivitas korban yang menemui pengungsi dari Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Memang sebelum insiden penembakan terjadi, kata Mayjen TNI Izak termonitor korban sedang melakukan pendataan terhadap pengungsi Nduga.
Belum diketahui korban bekerja dengan siapa, namun yang sangat disesalkan yakni pembunuhan terhadap aktivis yang peduli terhadap kemanusiaan khususnya pengungsi. Dari laporan yang diterima para pengungsi banyak yang ingin kembali ke kampung halamannya, namun seringkali mendapat ancaman dari KKB sehingga mereka ketakutan.
"Dengan tidak kembalinya warga ke kampung halamannya digunakan KKB beserta kelompoknya sebagai bahan propaganda dan menyatakan otsus gagal," ujar Izak menjelaskan.
Aktivis kemanusiaan Michele Kurisi Doga dibunuh Senin (28/8/2023) dan jenazahnya ditemukan di kampung Koloyak, Distrik Kolowa, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Kamis (31/1/2023). Jenazah Michele Kurisi Doga dimakamkan Sabtu (2/9/2023) di Jayapura.