REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat secara resmi ke luar dari Koalisi Perubahan dan mencabut dukungan ke Anies Baswedan, buntut tawaran kerja sama Partai Nasdem ke PKB. Namun, hubungan Partai Demokrat-PKS tampak masih hangat.
Hal itu tampak dari komentar-komentar kedua pihak yang tidak saling menjatuhkan. Bahkan, selama gonjang-ganjing Anies-Muhaimin, PKS malah masih berharap Partai Demokrat tidak keluar dari Koalisi Perubahan.
Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, menyampaikan terima kasih atas harapan tersebut. Apalagi, ia mengingatkan, selama satu tahun Koalisi Perubahan berjalan hubungan Demokrat-PKS memang selalu baik.
"Hubungan kami dengan teman-teman PKS ini memang selalu hangat dan sangat baik, teman baik kamilah PKS ini," kata Jansen, Sabtu (2/9).
Ia menilai, kemungkinan hubungan yang terjaga itu karena pula posisi mereka selama beberapa tahun terakhir. Sebab, praktis hanya Demokrat dan PKS yang berani jadi oposisi, ada di luar pemerintahan.
"Jadi, selama ini sudah teman senasib dan sepenanggungan lah kami, baik di parlemen maupun di luar parlemen," ujar Jansen.
Pun ketika berada di Koalisi Perubahan, sikap Partai Demokrat dan PKS memang kerap senada. Salah satunya sama-sama mendorong Anies Baswedan segera deklarasi cawapres agar bisa memperbaiki elektabilitas.
Meski begitu, ia menekankan, Majelis Tinggi Partai Demokrat kemarin secara resmi sudah memutuskan mencabut dukungan untuk Anies Baswedan. Serta, Partai Demokrat secara resmi keluar dari Koalisi Perubahan.
Kepada PKS, Jansen menegaskan, Partai Demokrat akan menghormati apa pun keputusan terkait Koalisi Perubahan. Ia merasa, jika kali ini tidak bisa bersama, tidak menutup kemungkinan bisa bersama lagi pada waktu lain.
"Apa pun, kalian adalah tetap teman terbaik kami," kata Jansen.