Kamis 31 Aug 2023 16:25 WIB

JK: Saya Tiga Kali Ikut Pemilu, Tidak Ada Serumit Pilpres 2024

Menurut JK, kerumitan itu terlihat dari belum pastinya koalisi menuju Pilpres 2024.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan ketua umum DPP Partai Golkar yang juga wakil presiden ke-10 dan 12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Mantan ketua umum DPP Partai Golkar yang juga wakil presiden ke-10 dan 12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, M Jusuf Kalla (JK) menyebut, tiga hal yang memiliki pengaruh besar dalam proses politik dan demokrasi di Indonesia saat ini. Tiga hal tersebut adalah politik uang, politik penjara dan politik beradab.

JK menjelaskan, politik uang adalah yang utama. Kemudian, kedua adalah politik penjara sebab jika salah-salah dan bisa dibuktikan bisa masuk penjara.

Baca Juga

"Oleh karena itu dibutuhkan politik beradab," kata JK dalam siaran persnya usai menghadiri Wisuda Perdana Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Gedung Theater Fakultas B Kampus UIII, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (31/8/2023).

Mantan ketua umum DPP Partai Golkar itu menjelaskan, tiga hal tersebut juga yang membuat keadaan makin rumit pada kontestasi menuju Pemilu 2024. Bahkan, kata dia, situasi politik saat ini, lebih rumit dibanding saat dirinya ikut menjadi peserta Pemilu 2004 dan 2014.

"Saya tiga kali ikut pemilu. Dua kali menang satu kali kalah, tidak ada serumit ini," kata JK. Dia mengatakan, hal itu terlihat dari belum pastinya koalisi menuju Pilpres 2024.

Padahal pendaftaran calon presiden dan wakil presiden sudah dekat. "Sudah berapa bulan itu koalisi belum bisa bersatu. Semua karena tiga hal itu tadi," ujar JK. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement