REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan uji emisi kendaraan bermotornya, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat yang berusia di atas tiga tahun. Pasalnya, pada Jumat (1/9/2023), denda penilangan kendaraan bermotor yang tidak layak uji emisi mulai diberlakukan bagi para pelanggar.
“Kami terus mengingatkan kepada masyarakat semua yang belum menguji emisi kendaraannya dapat segera melakukan uji emisi di bengkel-bengkel terdekat sebelum diberlakukannya penindakan tilang bagi yang tidak ikut ataupun tidak lulus uji emisi pada 1 September nanti,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto, Kamis (31/8/2023).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, besaran denda bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi mencapai Rp 250 ribu untuk kendaraan roda dua, sebagaimana tercantum dalam Pasal 285 ayat. Sementara itu, bagi kendaraan roda empat bisa dikenai denda sebesar Rp 500 ribu, sesuai Pasal 286 dalam beleid tersebut.
Denda Rp 250 ribu dan Rp 500 ribu dipastikan akan mulai berlaku pada 1 September 2023. Sehingga masyarakat diwanti-wanti agar bisa mempersiapkan diri atau mengantisipasi untuk tidak terkena tilang lantaran tidak melakukan uji emisi ataupun tidak lulus uji emisi.
“Hal ini (tilang uji emisi kendaraan bermotor) bertujuan sebagai upaya mendorong perbaikan kualitas udara di Ibu Kota,” tegas Asep.
Asep menambahkan, untuk membantu masyarakat melakukan uji emisi kendaraannya, terdapat 335 bengkel mobil dan 106 bengkel motor di Jakarta yang bekerja sama dengan DLH melaksanakan uji emisi. Untuk mengetahui titik-titiknya, masyarakat bisa mengaksesnya melalui aplikasi Jaki dengan mengetik ‘emisi’ dalam kolom pencarian atau membuka situs website uji emisi Jakarta.
DLH DKI Jakarta diketahui telah melakukan uji coba tilang uji emisi kendaraan bermotor mulai Jumat (25/8/2023). Berdasarkan catatan DLH DKI Jakarta, ada tren peningkatan jumlah kendaraan yang melakukan uji emisi. Hal itu menjadi preseden positif dalam pelaksanaan uji emisi, yang diharapkan dapat mengendalian pencemaran udara di Jakarta.