Selasa 22 Aug 2023 16:46 WIB

Mahasiswa Unhas Raih Bantuan Wirausaha dari BSI

Unhas harap para mahasiswa punya tekad berwirausaha dan manfaatkan peluang.

Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas Muhammad Faizal, memperoleh pendanaan pengembangan wirausaha mahasiswa pada Program Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat Sociopreneur.

Pada program tersebut, Faizal mendapat pendanaan Rp 100 juta untuk pengembangan wirausaha yang selama ini dirintisnya, Mouvee Indonesia.

Baca Juga

Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Universitas Hasanuddin Abdullah Sanusi PhD di Makassar, Selasa (22/8/2023), mengaku bangga dan bersyukur dengan terpilihnya Muhammad Faizal sebagai salah satu awardee yang menerima bantuan pengembangan wirausaha dari BSI. Unhas akan terus mendukung bakat dan minat mahasiswa dalam bidang wirausaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

"Muhammad Faizal ini adalah salah satu mahasiswa PMW 2020 yang telah mendapatkan pendanaan dari kampus untuk pengembangan usahanya. Selain itu, kami juga memberikan peluang pengembangan wirausaha dalam berbagai kegiatan, salah satunya kesempatan pitching pada kegiatan Ngobrol Ekonomi Kreatif yang menghadirkan Menparekraf," ujar Abdullah Sanusi.

BSI Maslahat Sociopreneur merupakan program inkubasi bisnis bagi penerima beasiswa di tingkat mahasiswa yang memiliki kompetensi untuk disiapkan sebagai agen perubahan di daerah asalnya dengan cara membangun bisnis yang memiliki dampak sosial.

Abdullah Sanusi berharap para mahasiswa yang punya keinginan kuat dalam berwirausaha dapat memanfaatkan peluang-peluang pengembangan wirausaha yang saat ini tersedia. Selain program yang sudah disiapkan kampus, juga dapat menjajal berbagai peluang lain, baik bantuan pengembangan usaha dari pihak pemerintah, swasta maupun organisasi sukarela.

Terkait BSI Maslahat Sociopreneur, Faizal menceritakan tak mudah meraih bantuan pendanaan tersebut. Mahasiswa angkatan 2017 tersebut harus melalui banyak tahapan validasi, mulai dari administrasi usaha, model bisnis, analisis keuangan selama setahun terakhir, pengembangan omzet setahun terakhir, laporan pertumbuhan bisnis setiap bulan, hingga potensi pengembangan ke depan.

"Persiapannya benar-benar kompleks, baik dari segi administrasi, wawancara dan kesiapan dalam hal pengembangan usaha. Ini diseleksi selama kurang lebih setahun dan melewati lima kali wawancara, sampai benar-benar usahanya layak dapat pendanaan pengembangan usaha," ujar Faizal.

Pada tahapan akhir seleksi, yaitu sesi pitching, Faizal berhasil menjadi salah satu dari 37 awardee penerima bantuan pemodalan. Adapun aspek yang menjadi penilaian utama pada sesi pitching tersebut adalah karakter dan kemampuan awardee dalam membangun bisnis, potensi bisnis dalam pengembangan pasar, dan aspek validasi terkait kepemilikan bisnis.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement