Ahad 23 Feb 2025 13:56 WIB

Belajar dari Sang Juara! UBSI Sambangi UNHAS Demi Cetak Mahasiswa Berprestasi Nasional

UBSI kepincut dengan ekosistem prestasi yang diterapkan di UNHAS.

UBSI melakukan studi banding ke UNHAS untuk pengembangan sistem pembinaan mahasiswa yang lebih efektif.
Foto: UBSI
UBSI melakukan studi banding ke UNHAS untuk pengembangan sistem pembinaan mahasiswa yang lebih efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Siapa bilang kampus cuma tempat kuliah dan tugas? Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) membuktikan keseriusannya dalam mencetak mahasiswa berprestasi melalui studi banding ke Universitas Hasanuddin (UNHAS) Kamis (13/2/2025).

Kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan ke Makassar, tapi jadi momen penting buat memperkuat strategi dukungan bagi mahasiswa yang ingin berlaga di ajang-ajang nasional.

Dipimpin langsung Adi Supriyatna, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik UBSI, rombongan yang terdiri atas perwakilan Unit Kreativitas Mahasiswa, BSI Entrepreneur Center (BEC), BSI Startup Center (BSC), hingga tim Humas UBSI disambut hangat di Ruang Rapat A, Lantai 7 Gedung Rektorat UNHAS.

Sambutan penuh semangat datang dari Prof. drg. Muhammad Ruslin, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNHAS serta Abdullah Sanusi selaku Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir UNHAS.

Ruslin tak main-main saat menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi.  “Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman demi mencetak mahasiswa unggul yang siap bersaing di ajang seperti PIMNAS dan berbagai kompetisi nasional lainnya,” tegasnya seperti dikutip Ahad (23/2/2025).

Kalimat itu seolah jadi pelecut semangat tim UBSI yang siap menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Diskusi berlangsung seru. Abdullah Sanusi memandu perbincangan seputar strategi unggulan pengelolaan event kemahasiswaan, pendanaan PKM, hingga pembinaan kewirausahaan mahasiswa.

Dari pihak UBSI, Rachmat Suryaditya, koordinator Unit Kreativitas Mahasiswa aktif berdiskusi dan mengulik rahasia sukses UNHAS dalam mendukung mahasiswanya jadi langganan juara.

“Kita lihat UNHAS punya sistem pendukung mahasiswa yang solid banget. Ini yang mau kita bawa pulang, supaya mahasiswa UBSI lebih siap dan percaya diri saat berlaga,” ujarnya. Bukan cuma soal kompetisi, UBSI kepincut dengan ekosistem prestasi yang diterapkan di UNHAS.

Mulai dari Talent Mapping, Talent Academy, sampai sistem penghargaan yang bikin mahasiswa makin termotivasi. Pendekatan ini nggak cuma mengasah bakat, tapi juga bikin mahasiswa “kenal diri sendiri” dan tahu di mana potensi terbaiknya bisa berkembang.

UBSI nggak mau sekadar belajar tanpa aksi. Hasil studi banding ini bakal jadi landasan pengembangan sistem pembinaan mahasiswa yang lebih efektif dan kompetitif. Harapannya, mahasiswa UBSI makin siap berlaga, entah di kompetisi akademik, riset, atau kewirausahaan.

“Ini bukan soal mengejar prestasi semata,” tegas Adi Supriyatna. Namun, jelas dia, juga tentang bagaimana UBSI bisa menciptakan ekosistem yang mendukung mahasiswa berkembang secara maksimal.

Menurut dia, UBSI ingin mereka tidak cuma cerdas di kelas, tapi juga tangguh di medan kompetisi. Langkah ini makin menegaskan komitmen UBSI sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada teori, tapi juga praktik dan prestasi.

Kolaborasi dengan UNHAS bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis untuk membangun generasi muda yang kompetitif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement