REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melakukan kunjungan ke Universitas Hasanuddin (UNHAS), Kamis (13/2/2025) lalu. Tujuannya, demi memperkuat ekosistem kemahasiswaan dan kewirausahaan.
Wakil Rektor II Bidang Non Akademik UBSI, Adi Supriyatna mendapatkan amanah untuk memimpin rombongan yang terdiri atas perwakilan kemahasiswaan, BSI Entrepreneur Center (BEC), BSI Startup Center (BSC), dan Humas UBSI.
Rombongan disambut hangat di di Ruang Rapat A, Lantai 7 Gedung Rektorat UNHAS.
Hadir dalam pertemuan itu, Prof. drg. Muhammad Ruslin selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNHAS dan Abdullah Sanusi selaku Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir UNHAS yang siap berbagi pengalaman.
Ruslin berpesan mengenai prestasi mahasiswa. Menurut dia, berprestasi itu penting tetapi menyiapkan ekosistem pendukungnya jauh lebih krusial. Ia pun menekankan soal pentingnya kolaborasi di antara perguruan tinggi.
“Sinergi antarperguruan tinggi itu kunci. Kita ingin mahasiswa bukan cuma lulus, tapi juga kreatif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional bahkan internasional,” ujar Ruslin yang dikutip Ahad (23/2/2025).
Di sisi lain, Abdullah Sanusi memaparkan rahasia sukses UNHAS dalam membina mahasiswanya. Mulai dari pendanaan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) hingga pengembangan kewirausahaan.
Tak hanya itu, ada pembahasan seru soal bagaimana mahasiswa didorong untuk aktif di ajang nasional seperti PIMNAS dan kompetisi bisnis. ‘’Nggak cuma teori, tapi juga soal praktik nyata di lapangan,’’ ujar Abdullah.
Adi Supriyatna mengaku banyak dapat insight berharga. “Studi banding ini seperti membuka mata kami. Ada banyak strategi dari UNHAS yang bisa diterapkan di UBSI, terutama menyiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia usaha dan industri,” katanya.
Intinya, jelas dia, UBSI tidak mau kalah dalam mencetak pebisnis muda yang kreatif dan tangguh! Salah satu hal yang paling menarik perhatian UBSI adalah model ekosistem prestasi UNHAS. Ada Talent Mapping untuk menemukan bakat mahasiswa, Talent Academy untuk mengasahnya, hingga sistem penghargaan yang bikin mahasiswa makin termotivasi.
Sistem ini membuat mahasiswa tidak cuma jago di akademik, tapi juga aktif berkompetisi di kancah nasional hingga internasional. Selain soal prestasi, UBSI juga tertarik dengan sistem pembinaan karier UNHAS.
Ada unit-unit khusus seperti Subdirektorat Kesejahteraan Mahasiswa, Subdirektorat Pengembangan Prestasi dan Talenta, serta Subdirektorat Penyiapan Karir yang mendampingi mahasiswa mulai dari pengembangan soft skill sampai siap terjun ke dunia profesional.
Buat UBSI, studi banding ini bukan sekadar kunjungan formal. Ini langkah konkret untuk mengadopsi strategi terbaik demi mencetak mahasiswa kompeten dan siap bersaing. Dengan inspirasi dari UNHAS, UBSI bertekad membangun ekosistem kampus yang mendukung kreativitas, prestasi, dan jiwa wirausaha mahasiswa.
“Kami nggak mau mahasiswa cuma jadi penonton di ajang nasional. Kami ingin mereka jadi pemain utama!” tegas Adi. Harapannya, sinergi dengan UNHAS ini bakal terus berlanjut, membuka jalan bagi mahasiswa UBSI untuk menorehkan prestasi gemilang di panggung nasional maupun internasional.