REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Satu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menjadi korban serangan kelompok separatisme di Papua. Polda Papua, Senin (21/8/2023), mengabarkan, satu anggota Marinir-Angkatan Laut (AL) Pratu Agung Pramudi Laksono (27 tahun) gugur ditembak oleh kelompok bersenjata Papua Merdeka di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri mengatakan, dari laporan yang diterima kepolisian disebutkan, serangan kelompok separatisme Papua terjadi di Pos Militer Satgas Pamtas Mobile Yon-7 Marinir yang berada di Kampung Baru, Jalan Statistik, Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. Dalam serangan tersebut sempat terjadi kontak senjata.
“Dari laporan yang diterima penyerangan oleh kelompok terorisme kriminal bersenjata itu terjadi pada saat siang sekitar Pukul 11:25 WIT,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Senin (21/8/2023).
Saat kontak senjata tersebut, Satgas Pamtas Marinir melakukan tembakan balasan. Namun dikatakan, Pratu Agung nahas terkena tembakan dari serangan bersenjata separatisme itu.
“Korban Pratu Agung Pramudi Laksono adalah personel dari Satgas Pamtas Mobile Yon-7 Marinir-AL,” kata Irjen Mathius.
Pratu Agung dikatakan sempat mendapatkan tindakan medis darurat di lokasi kontak-tembak. Dan dikatakan sempat dibawa ke fasilitas darurat RSUD Dekai. Akan tetapi, sebelum tiba di ruang medis, Pratu Agung dinyatakan gugur. “Korban Pratu Agung Pramudi Laksono meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Dekai,” begitu sambung Irjen Mathius.
Lantaran serangan kelompok separatisme bersenjata Papua Merdeka itu, Irjen Mathius, memerintahkan Polres Yahukimo melakukan kordinasi dengan otoritas TNI di wilayah tersebut untuk peningkatan status keamanan. “Saat ini aparat gabungan (TNI-Polri) masih menetapkan status siaga di Distrik Dekai untuk mengantisipasi serangan-serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” kata Irjen Mathius.