Senin 21 Aug 2023 13:09 WIB

PDIP Merasa Dikeroyok, Tuding Lawan Politik Terapkan Devide at Impera

PDIP hari ini akan umumkan sanksi kepada Budiman, mundur atau dipecat.

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko berfoto bersama dalam acara Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023). Dalam acara itu, Budiman mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden Pilpres 2024.
Foto:

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partai-nya terbuka menerima siapa pun untuk menjadi kader, termasuk Budiman Sudjatmiko. Hal itu dikatakan Muzani menjawab pertanyaan wartawan terkait Budiman yang mengaku siap menerima sanksi apa pun dari PDIP pasca-mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon presiden Prabowo Subianto.

"Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapa pun," kata Muzani ditemui usai agenda pertemuannya dengan Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

Muzani menyebut bahwa Partai Gerindra terbuka menerima siapa pun menjadi kader-nya, asalkan yang bersangkutan dapat menerima seluruh keputusan partai. "Yang penting satu: menerima dengan seluruh yang sudah kita putuskan, baik anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), calon presiden, manifesto, perjuangan, dan seterusnya," ucap dia.

Menurut Muzani, Budiman merupakan mantan aktivis yang memiliki kemampuan dan tingkat integritas tinggi. Sehingga menjadi sosok penting untuk memberikan inspirasi.

"Budiman adalah sosok aktivis yang menurut saya sangat inspiratif, orang yang pernah jadi simbol perlawanan di zaman Orde Baru, sosok anak muda aktivis yang punya kemampuan dan tingkat integritas yang tinggi," kata dia.

Lebih lanjut, terkait deklarasi yang dilakukan Budiman di Jawa Tengah, Muzani memastikan bahwa hal itu bukan merupakan penetrasi politik. "Enggak (penetrasi politik), saya kira kebetulan saja di situ (Jawa Tengah)," imbuh Sekjen Partai Gerindra itu.

Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar yang bersama Budiman mendeklarasikan relawan pendukung Prabowo, menegaskan, Prabu adalah gerakan persatuan nasional yang menaungi elemen nasionalis dan pancasilais.

"Kita tahu Pak Prabowo dan Mas Budiman punya cerita dan sejarah di masa lalu. Saat itu berhadap-hadapan. Pak Prabowo melaksanakan tugas negara, Mas Budiman melaksanakan tugas sejarah. Tetapi semua pihak selalu sadar, bahwa kita semua tidak hanya berhutang kepada masa lalu, melainkan juga berhutang kepada masa depan, kepada anak cucu kita. Terutama potensi menghadapi masa depan yang selalu penuh ketidakpastian; geo-politik, geo-ekonomi dan geo-strategi," kata Arvindo dalam keterangannya pada Ahad (20/8/2023).

Arvindo mengatakan dukungan ini bukan euforia semata atau hanya ikut meramaikan. Ia menekankan dukungannya pada Prabowo didasari kesamaan visi dan misi Indonesia ke depan.

"Ini bukan sekadar dukung-mendukung orang belaka, melainkan mendukung ide dan gagasan. Jauh sebelum agenda dengan Pak Prabowo, Mas Budiman selalu bicara mengenai pentingnya Indonesia memiliki kepemimpinan yang strategik, dan dari ke-3 nama yang muncul, rasa-rasanya Pak Prabowo yang memiliki kelengkapan semacam itu," ujar Arvindo.

Arvindo juga optimistis, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendukung langkah Prabowo untuk maju ke Pilpres 2024. Sebab Prabowo dianggap mampu menjadi masa depan Indonesia. 

"Pak Jokowi pemimpin yang mementingkan masa depan Indonesia. Saya rasa siapa pun yang mampu memastikan masa depan Indonesia yang gilang-gemilang akan didukung oleh Pak Jokowi," ujar Arvindo.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement