REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus West Nile terus memakan korban di Israel. Sebanyak tujuh warga Israel dilaporkan meninggal dunia dan 100 orang warga lainnya telah terinfeksi penyakit ini, demikian menurut informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Israel.
Dari jumlah tersebut, saat ini ada delapan pasien dalam kondisi kritis dan masih dirawat di ruang ICU. Sebagian besar pasien adalah penduduk Israel tengah, dengan beberapa dari wilayah Sharon, dan dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.
Enam pasien dirawat di Sheba Medical Center, tiga di antaranya diberi ventilasi dan dalam kondisi kritis. Sejauh ini, lima pasien telah meninggal di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Delapan orang dirawat di rumah sakit, dan delapan pasien yang diduga terinfeksi belum diverifikasi di laboratorium pusat untuk virus tersebut.
Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius dan sedang diberi ventilator dan obat penenang. Pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv, demikian seperti dilansir Jerusalem Post, pada akhir Juni 2024.
Kementerian Kesehatan Israel mencatat, sekitar 80 persen dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala demam West Nile. “Dua puluh persen dari mereka yang terinfeksi akan mengalami gejala dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda, termasuk demam, rasa tidak enak badan, sakit kepala atau nyeri tubuh secara umum, dan komplikasi neurologis akan muncul pada kurang dari satu persen dari mereka yang terinfeksi,” kata Kementerian, dikutip Jewish Press.
Virus West Nile disebabkan oleh virus yang berada di alam liar, biasanya di antara burung. Perjalanan penyakit ini dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkan virus kepada mereka, yang kemudian terus hidup di dalam tubuh burung. Pada tahap berikutnya, nyamuk terus menggigit, menularkan virus ke hewan dan manusia.
Untuk mengurangi paparan terhadap nyamuk, kementerian merekomendasikan penggunaan obat nyamuk dan aksesoris yang sesuai untuk mengusir nyamuk di ruang keluarga, serta menyalakan kipas angin di kamar tidur. Demam West Nile telah dikenal di Israel selama bertahun-tahun dan terjadi terutama antara bulan Juni dan November. Namun tahun ini, morbiditas dimulai lebih awal dari biasanya, yang mungkin terjadi karena perubahan iklim di Israel dan dunia. Kelembaban di Israel bagian tengah mungkin menyebabkan perkembangbiakan dan perkembangan nyamuk di daerah tersebut.