Sabtu 19 Aug 2023 09:49 WIB

KLHK Gandeng Muhammadiyah Guna Merawat Lingkungan Hidup

Program dari KLHK dapat dielaborasikan dengan gerakan-gerakan Muhammadiyah.

Warga melepaskan plastik yang tersangkut di pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/10/2022) (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Warga melepaskan plastik yang tersangkut di pohon mangrove di kawasan konservasi mangrove Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (12/10/2022) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggandeng Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam upaya merawat lingkungan hidup dan memitigasi segala dampak yang ditimbulkan akibat krisis iklim.

"Kita ingin mendapat masukan dari Muhammadiyah, kemudian masukan itu dielaborasikan ke dalam kerja sama yang konkret," ujar Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK Bambang Supriyanto pada Rakernas Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Baca Juga

Bambang mengatakan, sejumlah program dari KLHK dapat dielaborasikan dengan gerakan-gerakan Muhammadiyah. Ia mencontohkan program-program tersebut di antaranya rehabilitasi mangrove, percepatan pembangunan kampung iklim, energi terbarukan, hingga pembentukan gaya hidup sehat lewat sekolah-sekolah.

Program-program tersebut, kata dia, perlu dukungan dari berbagai pihak agar terealisasi secara cepat dan nyata. Kolaborasi dengan Muhammadiyah dianggap menjadi salah satu upaya strategis demi mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik.

"Kemudian membangun kampung-kampung iklim, karena di tingkat tapak, kampung-kampung iklim itu targetnya 20 ribu, kita sekarang 4.218. Harapannya dengan kerja sama ini bisa ditingkatkan secara pesat," ujarnya.

Ia menaruh perhatian besar terutama pada instansi pendidikan di Muhammadiyah. Menurut dia, Muhammadiyah memiliki ribuan instansi mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kondisi tersebut menjadi modal berharga dalam menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan.

Langkah peduli lingkungan di instansi pendidikan, kata dia, dapat dimulai lewat penggunaan air secara hemat, pemilahan sampah, hingga menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Penanaman nilai-nilai merawat lingkungan di sekolah diharapkan dapat menjadi gaya hidup yang kemudian bisa berdampak ke masyarakat luas.

"Harapan-harapan itu yang akan kita coba dorong lewat sekolah-sekolah kemudian mereka bisa mengembangkan ke lingkungan yang sebesar-besarnya," kata dia.

Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar rapat kerja nasional di Jakarta, pada 18-20 Agustus 2023, untuk merumuskan strategi gerakan dalam mengatasi dan memitigasi krisis lingkungan yang terjadi dewasa ini.

"Dalam rakernas akan banyak pandangan yang bersifat kebijakan, langkah-langkah, dan pandangan keilmuan yang objektif bagaimana menjaga lingkungan hidup kita, baik dalam skala nasional maupun global," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Haedar mengatakan dampak kerusakan lingkungan membuat bencana alam semakin sering terjadi di berbagai belahan dunia. Cuaca ekstrem, banjir bandang, kebakaran hutan, hingga polusi udara menjadi fenomena sehari-hari.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement