Ahad 13 Aug 2023 05:55 WIB

Produk UMKM Jatim Uji pasar Ekspor ke Tiga Negara

Uji pasar Ekspor diharapkan membuka peluang terhadap produk UMKM lainnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang dengan pelaku UMKM. Produk UMKM Jatim diekspor ke tiga negara.
Foto: ANTARA/Rizal Hanafi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang dengan pelaku UMKM. Produk UMKM Jatim diekspor ke tiga negara.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Jawa Timur diekspor ke tiga negara, Sabtu (12/8/2023). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor uji pasar senilai Rp 1,5 miliar tersebut ke Arab Saudi, Malaysia dan Singapura.

"Dari hasil visit market ke beberapa negara, ditemukan beberapa produk makanan dan minuman yang perlu diuji oleh pasar. Maka dari itu, pelepasan ekspor ini merupakan uji pasar yang diharapkan dapat membuka peluang lebih besar terhadap produk UMKM lainnya," kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu.

Baca Juga

Menurutnya, ekspor uji pasar merupakan salah satu upaya untuk percepatan UMKM di Jatim agar naik kelas. "Sekaligus untuk meyakinkan kepada para pelaku UMKM bahwa ekspor itu mudah," ujarnya.

Khofifah menekankan bahwa ekspor sangat penting sebagai usaha perluasan pasar. "Itulah mengapa Pemerintah Provinsi Jatim senantiasa memfasilitasi upaya ekspor dengan berbagai program, seperti kegiatan misi dagang," katanya.

Ia mengungkapkan, UMKM dan usaha skala besar harus diteruskan. "Tapi yang kecil juga harus disemangati agar bersama-sama menjadi bagian yang yakin bahwa mereka punya harapan untuk naik kelas," tuturnya.

Dukungan pemerintah terhadap UMKM telah dibuktikan dengan penghargaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Award yang diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 9 Agustus 2023. Gubernur Khofifah bersyukur dalam ajang tersebut Pemprov Jatim meraih penghargaan terbaik kedua dalam kategori strategi pencapaian penyaluran KUR tahun 2022.

Realisasi KUR di Jatim tahun 2022 tercatat mencapai Rp 64,11 triliun yang disalurkan kepada sebanyak 1,8 juta UMKM. Meningkat sekitar Rp14,08 triliun dibanding tahun 2021 yang tercatat senilai Rp 49,22 triliun untuk 1,6 juta UMKM.

Lebih lanjut, ia mengajak segenap lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan sinergi. "Terlebih UMKM secara konsisten terus menjadi tulang punggung bagi perekonomian di Jatim," katanya.

Khofifah memaparkan kontribusi UMKM terhadap produk domestik regional bruto Jatim saat ini sebesar 58,36 persen. Selain itu pertumbuhan ekonomi Jatim quarter to quarter (qtq) sebesar 2,66 persen, sedangkan year on year (yoy) 5,24 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas nasional dan tertinggi di Pulau Jawa. Month-to-month inflasi di Jatim 0,15 persen. Inflasi kita jauh lebih rendah dari nasional," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement