REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Tesla dan X, Elon Musk mengaku kagum dan sedang mempelajari seluk beluk seorang penjelajah Islam yang terkenal bernama Ibnu Battuta. Hal itu diungkapkan Elon melalui akun X, yang dulunya Twitter sambil merekomendasikan podcast berjudul 'The Explorers'.

"Podcast The Explorers sangat direkomendasikan untuk cerita eksplorasi banyak budaya selama berabad-abad," kata Musk di akun resmi X @elonmusk, dikutip Republika.co.id di Jakarta pada Kamis (10/8/2023).

Dia mengatakan, salah satu bahasan yang menarik baginya adalah ketika mengetahui dan mempelajari seorang penjelajah Islam yang sangat luar biasa, Ibnu Battuta. "Saat ini saya belajar tentang Ibn Battuta, seorang penjelajah Islam yang luar biasa banyak bepergian," ucap pendiri SpaceX tersebut.

Lahir pada 1304, Abu Abdullah Muhammad ibn Battutah adalah seorang musafir dan cendekiawan terkemuka keturunan Amazigh. Dalam usia 30 tahun, Ibnu Battuta memulai perjalanannya yang meliputi wilayah yang sangat luas termasuk Afrika Utara, Timur Tengah, Afrika Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk Indonesia, Cina, Semenanjung Iberia, dan Afrika Barat.

Dia mengabdikan akhir hidupnya untuk mendokumentasikan perjalanannya dalam sebuah karya berjudul "Hadiah bagi Mereka yang Merenungkan Keajaiban Kota dan Keajaiban Bepergian", lebih sering disebut sebagai "The Rihla".

Perjalanan Ibnu Battuta membedakannya sebagai penjelajah paling produktif pada era pramodern karena telah menempuh jarak sekitar 117 ribu kilometer (km). Jarak itu melebihi ekspedisi Zheng He yang menempuh jarak sekitar 50 ribu km, dan Marco Polo yang menempuh jarak sekitar 24 ribu km.

Ikuti Whatsapp Channel Republika