REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan menjadi rebutan untuk diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) pads Pilpres 2024. Erick Thohir begitu diidamkan lantaran memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 20-24 Juni 2023, dalam simulasi lima nama cawapres, Erick berhasil menjadi yang terkuat dengan tingkat elektabilitas sebesar 22,9 persen. "Elektabilitasnya selalu tinggi," tutur peneliti utama Political Weather Station (PWS), Sharazani ketika dimintai pendapat di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Sharazani menilai, Erick telah membuktikan kemampuan kepemimpinannya yang teruji. Termasuk, berhasil menghadirkan kinerja luar biasa selama menakhodai Kementerian BUMN.
Di bawah kepemimpinan Erick Thohir tercatat laba Kementerian BUMN terus meningkat sangat pesat. Pada 2020, angka laba perusahaan pelat merah terekam di angka Rp 13 triliun, kemudian meroket menjadi Rp 124 triliun pada 2021.
Pada 2022, angka tersebut kembali meningkat menjadi Rp 303 triliun. Pada tahun yang sama, angka dividen kepada negara mencatatkan rekor tertinggi di angka Rp 80 triliun.
Untuk itu, menurut Sharazani, hadirnya berbagai capaian keberhasilan tersebut semakin menjadikan Erick sosok cawapres idaman. Erick bahkan unggul jika dipasangkan dengan figur calon presiden manapun, terutama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Wajar Erick Thohir menjadi incaran para capres karena berdasarkan simulasi survei Erick Thohir dipasangkan dengan capres mana pun," ujar Sharazani.
Bersandar pada simulasi pasangan capres-cawapres IPI, Prabowo mendapat suara terbanyak jika dipasangkan dengan Erick. Pasangan tersebut mendapat torehan suara sebanyak 35,7 persen dan unggul atas pasangan lainnya.