Rabu 02 Aug 2023 23:56 WIB

Manfaatkan E-Makaryo, Sosok Pekerja Serabutan Ini Kini Jadi Pengajar SMK

Pada tahun ajaran baru 2023 ini, Andriyono resmi diangkat menjadi guru di SMK.

Kegiatan belajar di SMK Jateng.
Foto: Dok. Web
Kegiatan belajar di SMK Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Andriyono Miftahul Huda, seorang pemuda asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) tak menyangka mimpi mulia menjadi seorang guru SMK setelah lulus dari Universitas Negeri Semarang (Unnesa) akhirnya tercapai.

Pada tahun ajaran baru 2023 ini, Andriyono resmi diangkat menjadi guru di SMK Bhina Tunas Bhakti. Ia kini bisa mengajari anak didiknya dengan seragam guru kebanggaan.

Baca Juga

Sebelum meraih impiannya ini, Andriyono mesti berjuang sebagai pekerja serabutan di salah satu bengkel motor. Tak sebentar, pemuda tersebut banting tulang di bengkel itu satu tahun lamanya.

Namun ada satu momen awal yang mengubah mimpi Andriyono menjadi kenyataan. Yakni ketika ia mengetahui kehadiran aplikasi pencari kerja bernama E-Makaryo yang merupakan salah satu inovasi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

“Saat bermain media sosial (medsos) saya ketemu sama postingan Pak Ganjar soal E-Makaryo terus saya coba akses, ternyata sangat mudah,” kata Andriyono, Selasa (1/8/2023).

Berbekal rasa penasaran dan tekad meraih mimpi menjadi guru, Andriyono langsung mendaftar salah satu lowongan pekerjaan yang bertempat di sekolah. Ia pun men-submit semua data yang diperlukan untuk melamar sebagai calon pekerja di SMK Bhina Tunas Bhakti. 

Hanya berselang satu pekan kemudian, Andriyono langsung mendapat panggilan dari sekolah tersebut. Dari proses rekrutmen yang diikuti, Andriyono dinyatakan lolos sebagai pekerja di bagian produksi.

"Setelah di produksi, tahun ajaran baru ini saya diangkat menjadi guru. Saya tidak menyangka akan menjadi guru, tapi alhamdulillah perantara E-Makaryo ini saya bisa kerja," cerita dia.

Dilansir dari Antara, Ganjar memaparkan, berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, sebanyak 915 perusahaan penyedia kerja hadir di E-Makaryo. Hingga kini, aplikasi yang dirilis pada Agustus 2019 lalu itu telah menjaring ribuan tenaga kerja.

"Sesuai data terakhir pada tanggal Juli 2023, terdapat 475.301 warga Jawa Tengah terdaftar di akun pencari kerja. Dan, lamaran yang sudah diajukan sekitar 98.504 lamaran," kata Ganjar.

Ganjar menegaskan, E-Makaryo merupakan upaya pemerintah dalam memberikan fasilitas kepada para pencari kerja dan menghubungkannya dengan perusahaan pihak penyedia kerja. 

Aplikasi E-Makaryo dibuat sesederhana mungkin agar mampu diakses seluruh kalangan. Sehingga platform lowongan pekerjaaan online ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Jateng.

"E-Makaryo juga menjadi wadah bagi pencari kerja yang ingin daftar untuk mengikuti pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Jawa Tengah," ungkapnya.

Untuk mengaksesnya, masyarakat cukup mengetik E-Makaryo pada laman pencarian di ponsel atau komputer. Masyarakat juga bisa mengetik alamat https://bursakerja(dot)jatengprov(dot)go(dot)id/ untuk membuat akun dan memilih pekerjaan dengan kesesuaian tingkat pendidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement