Selasa 01 Aug 2023 03:20 WIB

Respons Berbeda Pimpinan KPK Atas 'Teror' Karangan Bunga

Firli Bahuri menyebut karangan bunga dikirim ke rumahnya oleh toko bunga.

Rep: Ali Mansur, Rizky Suryarandika, Antara/ Red: Andri Saubani
Ketua KPK Firli Bahuri.
Foto:

Berbeda dengan respons Marwata dan Firli, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menanggapi serius ancaman dan teror dalam beberapa hari terakhir. Dia menegaskan bahwa ancaman tersebut merupakan upaya pembunuhan karakter terhadap dirinya. 

“Kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WA maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ujar Nurul Ghufron melalui pesan singkatnya, Senin (31/7/2023).

Nurul Ghufron mengaku, awalnya dia menganggap teror terhadap dirinya yang berupa informasi mengikuti akun pornografi di Twitter sebagai penyerangan pribadi. Sehingga, ia memutuskan membiarkan dan tidak memberikan tanggapan.

Namun, karena info tersebut kemudian diteruskan kepada lembaga baik formal maupun informal, juga diteruskan ke komunitas, jamaah dan kepada pribadi-pribadi, sehingga berimbas kepada nama baik KPK. Karena itu, dirinya perlu menjaga harkat dan martabatnya dan nama baik NU, PMII, Annaqshabdiyah, Jatman yang turut disebut-sebut.

“Saya telah berkeluarga 23 tahun dianugerahi istri sangat cantik untuk sekedar menonton kemolekan tubuh manusia, sehingga tidak perlu follow akun yang tidak senonoh tersebut. Karena itu Saya nyatakan secara tegas bahwa hal tersebut adalah fitnah /ketidakbenaran yang disebarkan untuk membunuh karakter saya, menghinakan dan merendahkan harkat dan martabat saya,” tegas Nurul Ghufron.

Nurul Ghufron melanjutkan, akun porno yang disebut tersebut sebenarnya akun yang dibuat pada Agustus 2022 dan semula bukan akun porno. Namun kemudian berubah nama menjadi akun porno, yang isinya juga tidak jelas apa.

“Akun Twitter saya tersebut adalah akun yang tak begitu aktif, saya jarang membuka dan nge-twit pun, belum tentu dua bulan sekali saya lakukan. Sehingga saya tak memperhatikan hari per hari akun saya tersebut, sudah jamak akun medsos yang tidak terperhatikan dimasuki oleh orang lain dengan tujuan tidak baik,” keluh Nurul Ghufron.

Selain itu, menurut Nurul Ghufron, serangan pembunuhan karakter ini adalah bagian dari tantangan pemberantasan korupsi. Dia berharap agar berharap masyarakat tidak terkecoh pada upaya serangan terhadap pemberantasan korupsi. Salah satunya dengan membenturkan masyarakat dengan mempercayai informasi yang merendahkan pribadinya.

“Hentikan menebar isu pembunuhan karakter yang tak penting ini, eman pikiran, perhatian, waktu dan kesempatan anda mari curahkan untuk memberantas korupsi,” pinta Nurul Ghufron.

Adapun terkait pelaku teror dan fitnah tersebut, Nurul Ghufron mengaku belum mengetahuinya. Dia juga tidak ingin mengira-ngira atau berspekulasi terkait ancaman dan teror lewat pesan singkat hingga karangan bunga tersebut. Namun dia telah memaafkan orang yang telah mengancam dan memfitnahnya.

Untuk diketahui, ancaman hingga teror terjadi setelah adanya kisruh penetapan tersangka Kepala Basarnas (Kabasarnas) periode 2021-2023 Marsekal Madya (Marsdya) TNI Henri Alfiandi (HA) dan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Letkol Adm, Afri Budi Cahyanto oleh KPK beberapa waktu lalu. Keduanya bersama tiga pihak swasta ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Basarnas.

In Picture: Puspom TNI Tetapkan Kabasarnas dan Koorsmin Sebagai Tersangka

photo
 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement