Kamis 20 Jul 2023 22:47 WIB

Pantun Gerindra Berseloroh Goda Demokrat Dukung Prabowo

Gerindra sebut Demokrat sebagai teman lama yang pernah usung Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra berkunjung ke Kantor DPP Partai Demokrat dalam rangka silaturahim kebangsaan. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang memimpin kunjungan tersebut mengatakan, Partai Demokrat adalah teman lama dalam mengusung Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Partai Gerindra dan Partai Demokrat juga menghargai pilihan politik untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun dengan bercanda, ia melontarkan sebuah pantun yang mengajak Partai Demokrat untuk kembali mendukung Prabowo.

Baca Juga

"Pergi ke pasar beli alpukat, membelinya di pasar terapung. Pak Prabowo akan tambah kuat, jika Partai demokrat makin tambah gabung," ujar Muzani disambut tawa pengurus DPP Partai Gerindra dan Partai Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Kendati demikian, ia sekali lagi menegaskan bahwa kehadiran Partai Gerindra bukan dalam rangka menggoda Partai Demokrat untuk bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Pertemuan tersebut jadi ajang saling tukar pendapat dan pemikiran untuk masa depan Indonesia.

Keduanya juga melanjutkan pertemuan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Prabowo dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keakraban dan kekeluargaan menjadi rasa yang tercipta dalam pertemuan hari ini.

"Kami sharing, tukar pengalaman, tukar pandangan, dan tukar cerita di lapangan bagaimana seseorang bisa dapat terpilih meyakinkan rakyat dan akhirnya bisa terpilih menjadi anggota dewan dan seterusnya. Tapi tentu saja juga kami bicara tentang bagaimana proses pilpres dan keputusan masing-masing," ujar Muzani.

Ia menegaskan, komunikasi antara elite partai politik adalah hal yang baik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Jangan sampai sebuah pertemuan selalu dianggap sebagai tempat negosiasi hal-hal yang bersifat politik praktis.

"Kita masing-masing memiliki kesadaran yang sama bahwa Indonesia ke depan harus dikelola secara bersama-sama oleh kekuatan-kekuatan yang besar dan oleh kekuatan-kekuatan partai politik yang sama-sama perlunya bagaimana persatuan adalah segala-galanya," ujar Muzani.

"Dan kami sekali lagi tidak bermaksud menggoda keputusan politik Partai Demokrat karena kami semuanya adalah saling menghormati posisi-posisi lain."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement