Senin 17 Jul 2023 12:13 WIB

Infiltrasi dan Desepsi ke NII: Dari Ideologi PKI, Syiah, Hingga Wahabi

Setelah ditelusuri ternyata infiltrasi dan disepsi NII sangat beragam.

Pendukung Gerakan Darul Islam bersama benderanya.
Foto:

NII dan Gerakan Milenarian-Mesianik

Uniknya, gerakan milenarian yang aslinya adalah gerakan Islam yang sangat Indonesia, kemudian menjadi gerakan yang tampak seram dan menakutkan. Namun, loyo ketika berhadapan dengan siksaan ekonomi setelah tertangkap oleh aparat keamanan karena terjerembap ke lembah terorisme yang sangat nista. "Beberapa bom meledak, beberapa anggota sekte Jamaah Islamiyah merayakan perpindahan nyawa mereka ke surga; dan yakin bahwa mereka masuk ke surga dan 'melihat' para pengebom bunuh diri itu sedang diseka oleh bidadari yang selalu virgin."

Beberapa faksi asli Darul Islam mengembangkan sikap milenarian dengan respons- respons mesianik yang menarik ketika berhadapan dengan komunitas harakah (pergerakan) yang lain, yang mengeklaim diri lebih lurus dan lebih sesuai dengan ajaran Islam dan berasal dari ideologi transnasional di Timur Tengah. 

Namun, NII atau Darul Islam yang masih bertahan hingga kini ternyata juga mendapatkan serangan-serangan teologis yang serius dari kalangan Wahabi salafi dan Syiah. Di sisi lain, banyak ilmuwan tak berkeinginan melihat klaim-klaim historis kalangan Darul Islam karena alasan-alasan etik dan positivistik, bukan melihat keyakinan mereka secara emic.

"Maka, dakwah dan propaganda Darul Islam terestriksi oleh berbagai stigma yang mengakibatkan mereka tidak mendapatkan audiens yang lebih luas. Apalagi, mereka mengelola organisasi negara secara amatiran: ada yang secara seremonial, ada yang secara eklesiastikal, dan lebih parah lagi ada yang secara pseudobirokratik."

Fakta juga mengatakan, menurut Al Chaidr, tidak pernah seorang pun dalam gerakan ini yang memiliki keahlian manajerial dan teknikal, yang secara ekspresif-pragmatik mengurus organisasi negara yang pernah besar pada tahun-tahun 1950-an ini. "Bahkan kini malah sebagian besar faksi Darul Islam saling mengeklaim secara inward-looking, semacam involusi yang menyebabkan mereka tidak pernah berkembang."

 

Lanjut pada tulisan berikutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement