REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Desa Lerep yang berada di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang menjadi salah satu desa wisata unggulan di Jawa Tengah. Pada November tahun 2022, Desa Wisata Lerep telah termasuk kategori Desa Wisata Maju.
Pada Jumat (14/7/2023), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi desa tersebut. Ganjar mendampingi Walikota Pariaman Genius Umar, yang sedang melakukan studi tiru kepala desa, lurah dan camat se-Kota Pariaman, Provinsi Sumatra Barat.
Ganjar memperkenalkan Desa Wisata Lerep yang memiliki potensi wisata tinggi. Mulai dari wisata edukasi, wisata air, wisata kuliner, wisata budaya, wisata alam hingga wisata atraksi.
"Desa (Lerep) sudah teruji. Mulai dari daerah yang sangat kering, terus ada bantuan keuangan yang dipakai untuk membangung embung ada manfaat untuk pertanian, tapi juga pariwisatanya boom, bahkan beberapa kali menjadi juara," ujar Ganjar di lokasi.
Ganjar menjelaskan, perkembangan Desa Wisata Lerep tak lepas dari kolaborasi antara Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Semarang serta peran aktif warganya dalam mengoptimalkan potensi di daerahnya.
Di Jawa Tengah, Ganjar mendorong pengembangan dan kemajuan desa wisata dengan membuat peraturan khusus. Antara lain melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Desa Wisata.
Hal itu dipertegas Ganjar dengan membuat Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi Jawa Tengah Nomor 53 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda.
"Pak Genius ini ingin bertukar pikiran kita saling belajar. Ternyata satu, bagaimana desa punya potensi dan inisiatif untuk dikembangkan. Dua, bantuan keuangan ke desa dibuat bahkan khusus desa wisata kita buatkan perda dan pergub sehingga keuangannya masuk dan berkembang dengan cepat," ujar Ganjar.
Hingga tahun 2023, Jawa Tengah memiliki 818 desa wisata yang telah berjalan. Jumlah tersebut meningkat sejak tahun 2018 sebanyak 229 desa, 2019 sebanyak 353 desa, 2020 sebanyak 633 desa, dan 2021 sebanyak 717 desa.
Ganjar juga telah menyalurkan bantuan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan untuk pengembangan itu nominalnya mulai dari Rp 100 juta hingga Rp1 miliar di tiap desa wisata.
Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Antara lain desa wisata maju Rp 1 miliar, desa wisata berkembang Rp 500 juta dan desa wisata rintisan Rp 100 juta.
Sementara itu, Genius Umar mengatakan, kepemimpinan Ganjar dalam mengelola dan memberdayakan desa layak menjadi contoh dan inspirasi dalam pengembangan desa.
"Kami memiliki beberapa desa wisata karena memang visi daerah wisata didukung desa wisata. Keberhasilannya masih belum maksimal, karena itu kami belajar ke sini," ucap Genius.
Genius melanjutkan, banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat dalam kunjungannya ke Desa Wisata Lerep. Dia menyebutkan, bakal menerapkan dan mereplikasi hasil studi tiru di daerahnya.
"Banyak yang kami pelajari. Bagaimana sistem membangun desa wisata, bagaimana membangun masyarakat komunitas desa wisata, bagaimana peran provinsi dan kabupaten kota sehingga desa wisata mendongkrak perekonomian masyarakat setempat," ungkap Genius.
"Banyak pelajaran yang bisa kami peroleh. Insya Allah akan kami terapkan di desa wisata di Pariaman," sambungnya.