Kamis 09 Aug 2018 17:33 WIB

Sosialisasi Desa Sadar Jaminan Sosial Harus Didorong

Target nasional untuk desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan ada 200 desa.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menghadiri launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan puncak sedekah bumi Desa Lerep.
Foto: Bowo Pribadi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menghadiri launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan puncak sedekah bumi Desa Lerep.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kesadaran masyarakat di perdesaan mengenai pentingnya program jaminan sosial ketenagakerjaan harus terus didorong. Sebab ini akan menjadi salah satu kekuatan masyarakat desa dalam menjamin masa depan dan hari tuanya.

Hal ini ditegaskan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menghadiri sedekah bumi sekaligus launching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Rabu (8/8) malam.

Menurut Ganjar, BPJS Ketenagakerjaan telah membuka kesempatan yang sangat luas terkait dengan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada masyarakat kelompok pekerja non formal.

Baik itu perangkat desa, petani, tukan ojek serta pekerja non formal lainnya. Artinya, ini menjadi salah satu peluang bagi masyarakat di pedesaan untuk ‘menitipkan’ masa depan serta kesejahteraan di hari tuanya.

“Kalau mereka bisa dijamin semua, harapannya nanti jaminan hari tua, kematian, pensiun akan bisa didapatkan dari sini,” jelasnya.

Ganjar pun mengapresiasi inisiatif Pemerintah Desa (Pemdes) Lerep yang telah melaunching Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Apalagi Lerep bakal menjadi salah satu desa yang akan maju pada lomba desa sadar jaminan sosial ketenagkerjaan tingkat nasional.

Gubernur pun berharap, nantinya Desa Lerep bisa menjadi juara, seperti halnya Provinsi Jawa Tengah yang mendapatkan anugerah Piala Paritrana atau penghargaan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk 2017.

“Jawa Tengah kan kemarin mendapatkan penghargaan sebagai juara satu sebagai daerah penggerak jaminan ketenagakerjaan. Saya ingin Desa Lerep bisa, sehingga menginspirasi dengan desa-desa lainnya di Jawa Tengah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, sebenarnya kekuatan itu ada di desa. Karena semakin banyak masyarakat mendapatkan jaminan tenaga kerja yang sifatnya individu atau mandiri, maka desa ini telah berhasil memberdayakan warganya.

“Makanya, saya juga memberikan apresiasi sosialisasi Desa Lerep ini kadesnya keren, kadesnya punya inisiatif yang bagus dan ini mau dilombakan,” ujar gubernur.

Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan DIY, pada tahun ini menargetkan ada 36 desa sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Dari 36 desa tersebut,  33 desa di antaranya merupakan desa di Provinsi Jawa Tengah dan tiga desa di Provinsi DIY.

Asisten Deputi Wilayah Bidang Umum dan SDM Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan DIY, Dian Agung Senoaji, mengatakan tahun ini target nasional untuk desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan ada 200 desa.

Dari target Jawa Tengah dan DIY tersebut, saat ini baru terwujud 11 desa. Untuk cabang Ungaran, Desa Lerep ini merupakan yang pertama. “Sebentar lagi ada dua yang sudah siap dilaunching,” ungkapnya.

Khusus untuk Desa Lerep, lanjut Dian, sudah melindungi 500 tenaga kerja dari total populasi penduduknya yang mencapai 2.000 jiwa. Mereka yang ikut dalam program ini berasal dari warga lintas profesi.

Melihat capaian in, diakui masih ada pekerjaan rumah’ lumayan. “Oleh karena itu sosialisasi manfaat dan desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan ini masih harus terus didorong,” kata Dian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement