Selanjutnya, kata Budi, ada tetangganya yang merupakan ketua RT 06 mendatangi sekretariat panitia penerimaan SMAN 2 Kota Bekasi dan bertemu dengan Solihan. Dia menyebut, tetangganya itu memiliki rumah beda RT, karena ia bertempat tinggal di RT 05.
"Dia mengatakan telah ketemu dengan Solihan dan anaknya sudah diterima. Karena Solihan yang mengatur titik koordinatnya," ucap Budi.
Mendapat laporan seperti itu, ia meminta bantuan untuk menyampaikan keluhan kepada Solihan. Pasalnya, hingga mendekati waktu pendaftaran berakhir, anaknya belum juga diterima di sekolah.
Padahal, lokasi rumahnya lebih dekat dengan SMAN 2 Kota Bekasi dibanding tetangganya, yang malah lebih dulu diterima. Menurut Budi, pesan itu disampaikan sang tetangga besoknya ke pihak sekolah.
Bukannya pendaftaran diterima pihak sekolah, kata Budi, anaknya malah bergeser semakin jauh dari lokasi SMAN 2 Kota Bekasi. "'Ayah ini sudah diverifikasi tapi kegeser'. Kenapa jaraknya jadi 781 meter," kata Budi bertanya-tanya ketika mendapat laporan dari anaknya.
Tidak terima, ia pun mendatangi langsung pihak sekolah. Budi bertemu dengan Solihan dan mengadukan hal itu. Sayangnya, tidak ada kesepakatan yang tercapai di antara kedua belah pihak.