Kamis 13 Jul 2023 21:47 WIB

Kisah Panen 400 Kg Lobster dalam Enam Bulan

Bangka Tengah dorong warga membudidayakan lobster.

Pekerja menunjukan hasil panen lobster yang dibudidayakan di Kampung Lobster Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (27/3/2022). Budidaya lobster yang sudah mampu menembus pasar ekspor itu kini mengalami kesulitan mendapatkan benih karena bersaing dengan eksportir gelap yang membeli dengan harga lebih tinggi.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Pekerja menunjukan hasil panen lobster yang dibudidayakan di Kampung Lobster Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (27/3/2022). Budidaya lobster yang sudah mampu menembus pasar ekspor itu kini mengalami kesulitan mendapatkan benih karena bersaing dengan eksportir gelap yang membeli dengan harga lebih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BERLITUNG -- Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong warga membudayakan lobster air tawar, karena memiliki nilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita dorong para pembudidaya untuk mengembangkan lobster karena memiliki prospek ekonomi, nanti diupayakan menyediakan anggaran dalam APBD perubahan khusus untuk membantu pengembangan budi daya lobster," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Bupati mengatakan itu usai menghadiri panen perdana lobster air tawar yang berhasil dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kurau Timur.

"Pemerintah Desa Kurau sudah berhasil membudidayakan lobster, mereka dalam enam bulan sudah berhasil panen sebanyak 400 kilogram," katanya.

Bupati memberikan apresiasi Pemerintah Desa Kurau Timur dengan kerja keras mereka dan didukung anggaran ketahanan pangan, berhasil panen Lobster air tawar dengan jumlah yang besar.

"Saya minta desa lain juga bisa membudidayakan lobster, silahkan tiru pola pembudidayaan yang dilakukan Desa Kurau Timur yang tergolong berhasil," katanya.

Kepala Desa Kurau Timur Jasila bertekad menjadikan Kurau Timur sebagai desa yang bisa mengembangkan lobster secara besar-besaran.

"Dengan adanya budi daya lobster ini kita jadikan Desa Kurau Timur menjadi contoh dan studi tiru bagi desa lainnya dalam pengembangan lobster," ujarnya.

Jasila mengatakan pembudidayaan lobster tersebut sudah mulai dikembangkan sejak 2022 dan mengalami pasang surut namun tetap membuahkan hasil yang memuaskan karena kerja keras bersama.

"Kendala dalam membudidayakan lobster tentu ada misalnya terkait dengan perihal pakan yang diatasi dengan memanfaatkan ikan-ikan kecil dari nelayan serta pakan alternatif yakni keong," ujarnya.

Menurut dia, pembudidayaan lobster ini tidak sulit karena memang lobster air tawar bisa beradaptasi dengan baik.

"Kita akan terus kembangkan lobster ini dalam skala lebih besar dan tentu berharap dukungan dari Dinas Perikanan terutama terkait pola pembudidayaan yang baik dan benar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement