REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Afrizal Rosikhul Ilmi
Upaya pemerintah merenovasi Jakarta Internatinal Stadium (JIS) agar bisa dicalonkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 pada Desember 2023 mendatang menuai polemik soal standar stadion berkapasitas lebih dari 80 ribu tempat duduk tersebut. Konsultan asing asal Inggris, Buro Happold pun sampai ikut terseret dalam polemik tersebut.
Alasan Buro Happold iktu terseret dalam polemik khususnya 'kegaduhan' di media sosial Twitter, terjadi setelah mereka sempat mencopot portofolio proyek JIS di laman situs resmi pada Jumat (7/7/2023). Namun, setelah sejak Jumat malam dan sehari semalam pada Sabtu (8/7/2023), informasi soal JIS sudah muncul kembali di situs resmi Buro Happold pada Ahad (9/7/2023).
Dalam pernyataan resminya, yang dirilis pada Ahad (9/7/2023), Buro Happold mengakui sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan JIS. Namun, Buro Happold yang merupakan perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultansi menyatakan tidak pernah diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini.
"Buro Happold tidak ditugaskan untuk mendesain stadion dan tidak mendesainnya. Selain itu, perusahaan tidak terlibat dalam pembangunan selanjutnya," bunyi pernyataan yang diterima Republika, Ahad.
Selain itu, perusahaan ini mengaku tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apa pun yang dilakukan kemudian. Mereka menjelaskan, pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold hanya untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.
Buro Happold menyatakan, lingkup pekerjaan yang dilakukannya mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
Selama masa pembuatan panduan itu, Buro Happold memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi. Berikutnya, setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai dilakukan, Buro Happold diminta meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, yang dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk Jakkon.
Namun, dalam hasil tinjauan, Buro Happold mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah.
"Buro Happold mengidentifikasi beberapa area ketidakpatuhan dengan panduan desain konsep aslinya. Selain laporan tersebut, area ketidakpatuhan ini juga disorot oleh Buro Happold melalui surat terpisah," lanjutnya.