REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, dua unit pesawat angkut militer Airbus A400M yang dipesan pemerintah pada 2021, baru akan selesai diproduksi dan tiba di Indonesia dalam beberapa tahun lagi.
"Kita akan perkuat (angkutan militer TNI AU). Beberapa tahun lagi akan datang A400M," kata Prabowo kepada awak media, usai menyerahkan Pesawat Super Hercules C-130J baru kepada TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Prabowo menjelaskan, A400M merupakan pesawat tangker dan angkut dengan ukuran lebih besar dibanding Super Hercules C-130J. A400M diketahui merupakan pesawat canggih yang mampu membawa muatan hingga 37 ton.
"A400M lebih besar. Kita butuh untuk operasi pertahanan dan juga untuk operasi kemanusian," kata mantan Pangkostrad TNI AD itu.
Dia menyebut, dua unit A400M akan memperkuat TNI AU yang kini sudah punya 30 lebih pesawat angkut jenis Hercules. A400M akan digunakan seperti Hercules yang sempat dipakai untuk mengevakuasi warga Indonesia dari Myanmar beberapa waktu lalu.
Prabowo menandatangani kontrak pemesanan dua pesawat Airbus A400M itu ketika menghadiri acara Dubai Airshow 2021. Kontrak tersebut berlaku efektif mulai tahun 2022.
Perjanjian pembelian itu mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan lengkap. Kontrak tersebut juga mencakup pembelian empat pesawat A400M tambahan pada masa depan. Sehingga total nantinya TNI AU akan mengoperasikan enam unit A400M.
Dalam siaran pers Airbus, Indonesia adalah negara ke-10 yang akan menggunakan A400M. "A400M menawarkan kemampuan luar biasa ke Indonesia, menyediakan TNI AU dengan platform yang sempurna untuk mengirimkan muatan besar dan berat ke daerah-daerah terpencil dan melipatgandakan proyeksi kekuatan udara, berkat kemampuan pengisian bahan bakar udara yang andal," kata CEO Airbus Defense and Space, Michael Schoellhorn.
Keunggulan Airbus A400M adalah mampu beroperasi dari landasan pacu yang kasar dan pendek, serta bisa digunakan TNI AU untuk menuju ke lokasi dengan landasan yang kualitasnya buruk. Terbukti, A400M bisa mendarat di landasan pacu yang dalam kondisi rusak dan pendek di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, usai gempa pada 2018.